“Itu adalah sebuah prosesi penyambutan setelah ulos itu diberikan, maka beras itu ditaburkan ke atas, yaitu meminta berkat dari Tuhan dan sebagaimana beras itu beramai-ramai turun ke bumi setelah ditaburkan ke atas, seperti itulah ramainya berkat itu kepada tamu yang datang ke tanah Batak,” ungkapnya.
Selain itu, kedua prosesi tersebut juga merupakan cara untuk menghargai nilai-nilai dasar budaya masyarakat yang ada di sekitar Danau Toba.
Baca Juga:
ITDC dan BPODT Gelar Sosialisasi Pariwisata Berkelanjutan di Danau Toba Jelang Aquabike Jetski World Championship 2024
Diharapkan, tamu yang disambut juga diberikan keselamatan.
“Kita tetap menghargai adat Batak itu dengan memberikan ulos dan penaburan beras sebagai lambang keselamatan yang sudah diberikan Tuhan kepada rombongan dan Bapak Presiden tiba di Ajibata,” paparnya.
Presiden juga tampak menjatuhkan jeruk purut ke Danau Toba yang dimaknai sebagai nilai-nilai dasar bagi orang Batak yang sudah turun-menurun bahwa jeruk purut ini bisa menyembuhkan penyakit dan bisa menyembuhkan hati bagi warga masyarakat di kawasan Danau Toba.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
“Kita berharap dengan dijatuhkan oleh Presiden jeruk purut ke Danau Toba bahwa Danau Toba ini akan menjadi danau yang aman, danau yang tenang untuk dilalui semua pelayaran-pelayaran yang ada di Danau Toba,” ungkapnya.
“Dirangkai lagi dengan memercikkan air yang suci dari cawan dengan daun beringin yaitu pertanda bahwa kapal-kapal yang akan berlayar di Danau Toba ini adalah kapal yang tetap dilindungi dan diberkati, disertai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya. [hot]