Wahananews-Papua Barat | Sekretaris Daerah Fakfak, Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.T.P., mewakili Bupati Fakfak, membuka Musyawarah Daerah III Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Fakfak, yang dilangsungkan Sabtu, (4 Juni 2022) di Hotel Grand Papua. Pembukaan ditandai dengan pemukulan tifa rebana.
Bupati Fakfak dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.T.P. menyampaikan harapannya, agar MUI Kabupaten Fakfak menjadi pioner dalam menciptakan kehidupan yang aman dan damai.
Baca Juga:
Buka Rakerda MUI Kabupaten Fakfak, Bupati: Majelis Ulama Indonesia adalah Mitra Pemerintah
"Saya berharap MUI Kabupaten Fakfak menjadi pionner serta mampu menjadikan dirinya sebagai organisasi yang dapat diteladani, khususnya dalam upaya menciptakan kehidupan yang aman dan damai, serta meminimalisir munculnya isu hoaks, adu domba, ancaman terorisme, gesekan-gesekan yang bernuansa politik maupun sara, yang dapat memecah belah persatuan antar umat beragama di Kabupaten Fakfak,"
Bupati juga berharap, pengurus MUI yang akan terpilih nanti, dapat membuat program-program MUI yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Fakfak Waspadai ahmadiyah dan LGBT.
Ketua MUI Papua Barat H. Ahmad Nasrauw, S.Pd.I., M.M. menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Fakfak yang telah mendukung program kerja MUI Kabupaten Fakfak dengan baik.
Baca Juga:
Rusia Ingin Adopsi Pola Pengkaderan Ulama MUI Bogor
"Terima kasih kepada Bupati Fakfak yang telah memberikan bantuan mobil operasional untuk MUI Kabupaten Fakfak," kata Ahmad Nausrau.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Nausrau juga mengingatkan, agar masyarakat mewaspadai gerakan ahmadiyah dan LGBT yang sudah merambah di Papua Barat.
Terkait sejarah masuknya Islam di Papua, Ahmad Nasrauw juga berharap, akhir tahun ini atau awal tahun depan, dapat berlangsung seminar di Kabupaten Fakfak.