Acara ditutup dengan sesi pisah kenang yang menyentuh. Diawali dengan pemutaran video kompilasi dokumentasi kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan farewell speech dari Irnandini Putri yang diiringi lagu “Tujuhbelas” dari Tulus dan penampilan flashmob sebagai simbol kebersamaan.
Melalui acara ini, mahasiswa KKN-PPM UGM Tim Sorai Waisai menyampaikan pesan terakhir mereka kepada masyarakat: “Kami berharap pengabdian ini bisa menjadi bagian dari langkah besar menuju kesejahteraan masyarakat pesisir Raja Ampat. Kami percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan berawal dari mendengarkan, memahami, dan berjalan bersama masyarakat.”
Baca Juga:
Sukses Laksanakan Upacara Hut Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bupati Raja Ampat: Dalam Persatuan Kita Kuat
Momentum ini menjadi penutup yang manis bagi seluruh rangkaian pengabdian. Secara khusus, Wakil Bupati Raja Ampat menyampaikan penghargaan kepada Ketua Panitia Festival, Fakhri Muhammad, serta seluruh Tim Sorai Waisai.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan kerja keras Ketua Panitia Festival dan seluruh tim KKN UGM. Festival ini bukan hanya sekadar acara penutupan, tetapi telah menjadi wadah inspirasi dan kolaborasi,” ujar Wakil Bupati.
“Kami menilai bahwa apa yang dilakukan dalam Festival Sorai Waisai perlu dilanjutkan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat siap menjadikan festival ini sebagai program tahunan resmi kami” tambahnya.
Baca Juga:
Charles Imbir Kembali Nakhodai Hanura Provinsi PBD 2025-2030, DPC Raja Ampat: Hanura Tetap Konsisten di Garis Rakyat
Pernyataan ini disambut dengan tepuk tangan antusias dari masyarakat, menjadi penutup yang hangat dan membekas atas 50 hari pengabdian yang dilaksanakan secara intensif dan partisipatif.
[Redaktur: Hotbert Purba]