Papua-Barat.WahanaNews.co, Manokwari - Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari bergerak dalam upaya penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia di Tanah Papua memberikan pandangan dan memberi hormat atas keinginan pribadi Drs Dominggus Mandacan dan keluarga, serta tim kerjanya untuk maju kembali dalam kontestasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2024 mendatang.
LP3BH Manokwari memandang bahwa rencana dan langkah baik Dominggus Mandacan tersebut adalah cukup rasional dan sesuai makna historis, posisinya sebagai salah satu anak asli Papua yang lahir dari keluarga ningrat di Manokwari, yaitu Lodwijk Mandacan (almarhum).
Baca Juga:
PFM: Dominggus Mandacan-Filep Wamafma adalah Cagub-Cawagub Papua Barat yang Tepat
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Yan Christian Warinussy, SH di Manokwari, Senin (8/4/2024).
Kata dia, almarhum Lodwijk Mandacan adalah salah satu sosok penting dalam sejarah politik tanah Papua sebagai dimaksud dalam konsideran menimbang huruf e, dari Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.
Ayah kandung dari Drs Dominggus Mandacan itu, kendatipun sempat menjalani "penahanan rumah" di Jayapura atas dugaan pidana yang tidak dibuktikan melalui pengadilan yang adil dan fair.
Baca Juga:
Dominggus Mandacan: Papua Barat Rumah Kita Bersama, Hiduplah Rukun dan Damai
Namun almarhum Lodwijk Mandacan sempat menerima penghargaan Negara Republik Indonesia berupa pangkat Mayor Tituler Lodwijk Mandacan hingga akhir hayatnya.
Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Yan Christian Warinussy, SH.
Lanjutnya, Lodwijk Mandacan juga berjasa bagi peletakan dasar kemandirian pembangunan di Manokwari saat ini, yaitu dengan menerima berbagai suku bangsa lain untuk datang, tinggal, hidup bersama dan memulai membangun kota Manokwari sejak dahulu hingga saat ini.
Terbukti ada suku-suku asal Biak Numfor yang menempati pesisir Biryosi hingga Wosi dan Rendani. Juga keluarga besar Yapen Waropen dari kampung Ansus, Ambai dan sekitarnya yang mendiami kawasan pesisir pantai Fanindi belakang mall (Fanimo) dan juga Sowi pantai, serta suku-suku lain di Manokwari dan sekitarnya.
Termasuk suku asal Buton, Bugis, Makassar (BBM) di sekitar kawasan pantai Borarsi, Borobudur hingga Fanindi dan Sanggeng pantai (Fisirey).
Serta pula suku-suku non Papua lainnya seperti suku Jawa, Sunda, Bali, Batak Sumatera Utara), Padang (Sumatera Barat), bahkan Flobamora (NTT) maupun suku Key dan Maluku pada umunya di Manokwari dan sekitarnya.
"Inilah yang seharusnya menjadi suatu fakta yang tak boleh dikesampingkan oleh seluruh suku Asli Papua maupun non Papua di Manokwari dan sekitarnya dalam merespon keinginan baik seorang Drs Dominggus Mandacan untuk maju kembali menyelesaikan kepenuhan jabatan sebagai Calon Gubernur Provinsi Papua Barat dalam periode kedua pemerintahannya," ujar Warinussy.
Kewibawaan dan keramahan serta kedekatan, bahkan ketakwaan Dominggus Mandacan sebagai calon pemimpin di Tanah Papua secara umum dan khususnya di Provinsi Papua Barat sudah tak perlu diragukan lagi.
Bahkan berdasarkan amanat pasal 12 huruf a hingga huruf h dari Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagai syarat calon Gubernur Provinsi Papua Barat sudah sepenuhnya dipenuhinya.
"Sekarang kita tinggal menunggu siapa calon wakil gubernur yang bakal dipilih oleh bapak Mandacan dari sekian nama yang mungkin telah memberikan profil dirinya untuk mendampinginya," ucapnya.
Sebagai Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, dirinya menyampaikan bahwa dengan karakter kepemimpinan adat Arfak dan Asli Papua serta karakter seorang pamong pemerintahan yang dimiliki Dominggus Mandacan sangat pas memimpin lagi Papua Barat saat ini.
Juga diperlukan sekali adanya calon wakil gubernur dari kalangan yang memahami aspek intelektual dan pemahaman hukum yang bisa membantu Mandacan dalam merancang pemerintahan yang kuat, bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di masa 5 (lima) tahun ke depan, pungkasnya.
"Diketahui Dominggus Mandacan adalah selaku Kepala Suku Besar Pedalaman Arfak di Kabupaten Manokwari," demikian Yan Christian Warinussy.
[Redaktur: Hotbert Purba]