Meski belum diketahui sejak kapan kapal melakukan lego jangkar di lokasi tersebut namun berdasarkan keterangan yang diperoleh, kapal pertama kali terlihat oleh masyarakat pada akhir April lalu. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada Polairud Kabupaten Raja Ampat.
Kapal MV Indian Partnership sendiri merupakan kapal kargo (bulk carrier) berbendera asing (United Kingdom/Inggris Raya) yang tengah melakukan pelayaran internasional dari Skarten River Australia pada tanggal 19/04/2023 menuju Qingdao, Tiongkok (Republik Rakyat China) melintasi perairan Indonesia.
Baca Juga:
Houthi Ngamuk di Laut Merah, Kargo Rp 463 T Pindah Jalur
Kapal kargo tersebut membawa muatan berupa bauksit sebanyak 128.087 ton.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa juga menyampaikan hasil pemantauan tim gabungan kapal MV Indian Partnership berada dalam kondisi terapung dan lego jangkar pada perairan dengan kedalaman kurang lebih 32 meter pada kondisi surut dengan menyisakan jarak kosong antara lunas kapal dan dasar perairan sejauh ±7 meter.
Jadi dapat dipastikan bahwa profil dasar perairan yang terdapat di sekitar lokasi kejadian adalah berupa hamparan pasir (sand) sehingga tidak ditemukan adanya kerusakan pada terumbu karang sebagaimana yang dikhawatirkan masyarakat umum, ujar Absalom.
Baca Juga:
Kapal Kargo Tabrak Kapal Nelayan Hingga Tenggelam, 15 ABK Dinyatakan Selamat
Sedangkan, pengamatan bawah air yang dilakukan menemukan pula adanya sobekan memanjang dan lengkungan pada bagian depan lambung kanan kapal.
Menurutnya, hasil observasi tim di sekitar lokasi kejadian tidak menemukan indikasi pencemaran yang disebabkan oleh benda padat maupun benda cair.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel air yang diambil dari lokasi kejadian juga menunjukkan hasil yang senada yakni tidak adanya indikasi pencemaran terhadap air laut/perairan.