Papua-Barat.WahanaNews.co, Kota Sorong - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri menghadiri sekaligus melepas sebanyak 20 orang Santri dari Pondok Pesantren Cahaya Islam Papua Kota Sorong, Rabu, 15 Mei 2024.
Sebanyak 20 orang Santri dilepas disaksikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rektor IAIN, Rektor UMS, Rektor Universitas Muhamadyah atau yang mewakili, Ketua Yayasan Cahaya Islam, Ketua Dewan Pengawas Cahaya Islam serta orangtua santri di Pondok Pesantren Cahaya Islam.
Baca Juga:
Penusukan Santri Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta, Polisi Tangkap 7 Pelaku
Hadir juga Pendiri Yayasan Pondok Pesantren, Para Guru Pembina dan Karyawan Pondok Pesantren serta 20 santri yang berbahagia.
"Alhamdulillah, atas rahmat-Nya pada hari yang cerah ini kita semua dapat berkumpul bersama untuk mengadakan acara pelepasan 20 santri Pondok Pesantren Cahaya Islam Papua, " ujar Rofiul Amri.
"Shalawat dan salam atas junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW kepada keluarganya, para sahabatnya yang telah menjadi tauladan yang terbaik bagi kita semua dan mudah-mudahan kita semua mampu untuk mengikutinya".
Baca Juga:
Peringati HSN 2024, Pjs Bupati Labuhanbatu Utara Serahkan Karpet Masjid ke Pondok Pesantren
Kementerian Agama Kota Sorong bangga dan terhormat karena diundang menghadiri pelepasan para Santri Cahaya Iman Papua Kota Sorong ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Rofiul Amri dalam sambutan. (Foto: Laurent/WahanaNews)
Pesantren ada karena ada Kementerian Agama. "Mari kita memberikan motivasi kepada anak didik ini. Mereka sudah belajar selama 6 tahun di Pesantren (SMP-SMA) Cahaya Islam,” ucap Rofiul Amri.
Para Santri ini nantinya akan kembali ke orangtua dan masyarakat sebagai sosok pribadi yang lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak dalam menentukan masa depannya, untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan di perguruan tinggi maupun berwira usaha atau bekerja.
“Perlu diingat, tugas kalian belum selesai setelah menyelesaikan pendidikan di Cahaya Islam Papua. Sejumlah Universitas Islam di Indonesia masih menunggu kedatangan 20 santri ini seperti Unimuda, Unamin dan IAIN di Kota Sorong. Kita patut bersyukur karena Cahaya Islam Papua sangat unggul di bidang Agama. Ada pelajaran SMA dan pelajaran Agama plus. Inilah yang dilakukan Pondok Pesantren Cahaya Islam,” tambah Amri.
Dalam
Sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Sorong mengatakan ada lagu “kini tiba saatnya, kita berpisah” artinya, dilepaskan bukan berarti tidak datang lagi ke Pondok Pesantren, tapi boleh datang dan terus belajar di Cahaya Islam ini. Kemudian, Kampus-kampus seperti IAIN, Unamin dan Unimuda siap menerima 20 Santri.
“Bahkan kalau mau ke Luar Negeri dan meminta rekomendasi dari Kemenag, kami pasti memberinya. Misalnya, kuliah di Madinah, Maroko, Mesir. Atau sebelum berangkat ke luar negeri, bisa belajar di IAIN Kota Sorong agar bisa belajar dan menghafal 30 juz Alquran,” demikian Rofiul Amri.
Kepala SMA Cahaya Ilahi Papua, Uzt. Alamsya, Lc., membuka acara pelepasan ini mengatakan rangkaian kegiatan ini merupakan ketiga kalinya diprogramkan Pondok Pesantren CI di setiap tahun ajaran, setelah Santri melaksanakan serangkaian ujian baik yang dilaksanakan di pondok maupun yang dilaksanakan di sekolah.
Harapan, para santri ketika sudah berada di luar pesantren di harapkan menyampaikan gagasan-gagasan Islam, menjadi cahaya ilmu atau menjadi penerang di tengah masyarakat.
Mampu mewujudkan cita-cita membawa nama baik sekolah dan pesantren di tengah-tengah masyarakat juga di kampus-kampus seluruh Indonesia.
“Acara pelepasan ini diadakan dengan sangat sederhana, meskipun demikian mudah-mudahan tidak mengurangi makna dan tujuan diadakannya acara ini,” ucap Kepala Sekolah SMA Cahaya Islam Papua.
[Redaktur: Hotbert Purba]