"Jadi terkait dengan pemalangan yang dilakukan masyarakat, inikan berarti sudah menjadi penyakit lama. Sudah sekian tahun Gag Nikel beroperasi, bagaimana jalan itu dirawat supaya masyarakat tidak terdampak polusi udara akibat debu dari aktivitas kendaraan perusahaan," demikian Abdullah Mathum.
Sementara itu, salah satu Tokoh Pemuda Kampung Gag, Muamar Kadafi juga turut menanggapi aksi protes yang di lakukan.
Baca Juga:
Ini Respon Office Manager PT Gag Nikel Usai Didatangi Demonstran Tuntut Royalti di Pulau Gag
Bahwasanya kata Kadafi, sudah seharusnya PT Gag Nikel menyikapi tuntutan masyarakat. Apalagi lanjut Kadafi, tuntutan tersebut sebelumnya sudah di bicarakan, namun hingga saat ini belum direalisasikan oleh pihak perusahaan.
Pihak perusahan sebenarnya harus segera bertindak, sebab bukan hanya jalan namun masyarakat sekitar juga merasakan dampak debu, yang ketika perusahan melakukan operasi masuk dalam wilayah perkampungan.
"Masyarakat merasakan dampak dari jalan yang rusak, terus debu yang masuk sampai ke rumah-rumah warga. Ini sudah berlarut lama. Semenjak perusahaan hadir di Pulau Gag, tapi hingga kini belum direalisasikan," demikian tokoh pemuda kampung Gag, Muamar Kadafi.
Baca Juga:
Kasus Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung Buka Peluang Jerat Tersangka Korporasi
[Redaktur: Hotbert Purba]