WahanaNews-Papua Barat | Dalam meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik, Smart Grid dipercaya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi dalam pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, Smart Grid dapat meningkatkan fleksibilitas transmisi agar dapat lebih banyak menerima Variable Renewable Energy (VRE).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Terkait hal sistem Smart Grid, PT PLN (Persero) melakukan studi lapangan ke proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current (HVDC) di Zhangbei, China.
Hal ini dilakukan dalam rangka penjajakan pengembangan sistem smart grid terintegrasi di tanah air.
Studi ini diharapkan menjadi langkah awal PLN membangun sistem interkoneksi antarpulau untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan untuk membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan smart grid.
Melalui benchmarking ini PLN ingin melihat secara langsung operasionalisasi sistem smart grid yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel surya, battery storage, serta sistem HVDC dalam skala besar.
PLN mengambil langkah agresif untuk pengembangan jaringan smart grid di tanah air.