WahanaNews-Papua Barat | Buah Pala merupakan salah satu komoditas unggul Kabupaten Fakfak yang sudah sejak lama dikenal di Indonesia.
Hal ini menjadi terobosan Delima Kiswanti agar produk turunan Pala Fakfak, bagaimana bisa bersaing dengan produk yang dihasilkan.
Baca Juga:
50 Petani Pala di Kampung Unipokpok Fakfak Mengikuti Sosialisasi Bagaimana Cara Budidaya Pala dengan Baik
Kata dia, rumus dalam pengembangan produk supaya bisa bersaing di luar Fakfak, produknya punya ciri khas Fakfak dan tidak dibuat orang luar Fakfak, Tahan lama dengan tidak harus pengiriman melalui pesawat, juga termasuk kemasan produk harus diperhatikan, rasio harga/berat yang tinggi supaya biaya kirim tidak menghabiskan margin.
Produk Balsem Pala
Produk makanan dari pala masuk kriteria 1 (meskipun di Maluku dan Sulut juga ada, tapi beda-beda tipis), tapi yang termasuk kriteria 3, dimana barang berat harga murah, Produk ini lebih cocok dijual untuk konsumsi lokal Fakfak atau untuk oleh-oleh.
Baca Juga:
Kementerian Desa PDTT Berikan Bantuan Pengering Pala kepada Pemkab Fakfak
Disinggung mengenai pangsa pasar produknya buatannya, tentu saja bisa dikirim ke Jawa, tapi upaya promosi lebih sulit karena harga jadi mahal dan volume harus besar untuk atasi biaya logistik.
Contohnya produk Sabun dan Balsam Pala memenuhi 3 (tiga) kriteria diatas, tapi belum dikenal perlu promosi yang tepat supaya orang luar Fakfak merasakan keistimewaannya.
Juga Dodol durian kondisinya sama dengan produk makanan dari pala. Bagus untuk menyerap sisa-sisa durian yang tidak laku. “Kalau yang segar dan enak ya dimakan aja”, ujarnya.
Untuk produk Minyak atsiri bagus untuk dikembangkan. harus di pelajari cara, supaya efisiensi produksi tinggi.
Minyak kayu putih Fakfak, harga pokoknya dan harga jualnya juga lebih tinggi dari pada kayu putih daerah lain, ungkapnya.
Untuk diketahui Delima Kiswanti, aktif di badan pengurus di beberapa yayasan dan perkumpulan, dan sampai sekarang adalah Anggota Badan Pengurus di Combine Resource Institution (Jogja) dan Samdhana Institute (bogor), dan pengawas di Yayasan Tifa di Jakarta. [hot]