Wahananews-Papua Barat | Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan dampak positif dari penerapan Kebijakan Penangkapan Terukur, khususnya untuk wilayah timur Indonesia.
Mulai dari tumbuhnya usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir sehingga tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
Baca Juga:
Menteri Trenggono 'Sulap' Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor
Hal ini disampaikan Menteri Trenggono saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Bisnis dan Investasi Maluku Baileo Exhibition di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/2/2022).
Forum yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Maluku tersebut bertujuan untuk menggaet investasi, salah satunya di bidang perikanan.
"Melalui penangkapan ikan terukur ini, kita ingin membawa perikanan di tanah air ke dalam era baru yang lebih maju, lebih menyejahterakan, lebih berkeadilan, sekaligus lebih berkelanjutan," ujar Menteri Trenggono.
Baca Juga:
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pascaproduksi Perikanan Tangkap untuk Kepentingan Nelayan
Penangkapan Ikan Terukur mengubah pendekatan input control menjadi pendekatan output control, di mana pengendalian dilakukan dengan menerapkan sistem kuota penangkapan ikan dan zonasi sehingga pemanfaatan sumber daya ikan dapat sesuai dengan daya dukungnya.
Kuota penangkapan akan diberikan kepada investor, nelayan lokal, dan penghobi. Sedangkan zonasi penangkapan akan dibagi dalam enam zona termasuk di dalamnya zona spawning and nursery ground.
Dari enam zonasi tersebut, Zona 03 yang paling banyak mencakup wilayah timur Indonesia.