WahanaNews-Papua Barat | Belum selesai kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi terhadap 4 (empat) warga sipil di Mimika yang melibatkan 6 (enam) oknum anggota TNI usai.
Ternyata terjadi ada lagi dugaan tindakan kekerasan dan penganiayaan berat terjadi lagi terhadap 3 (tiga) warga sipil Orang Asli Papua (OAP) di Bade, Kabupaten MAPPI, Provinsi Papua. Peristiwa ini juga diduga ada keterlibatan oknum anggota TNI.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Hal ini disampaikan Yan Christian Warinussy, SH selaku direktur Eksekutif LP3BH Manokwari dalam rilis yang diterima Papua-Barat.Wahananews.co, Kamis (1/9).
Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari telah menerima laporan dari kontak personnya di Merauke bahwa peristiwa penganiayaan terjadi sejak hari Selasa, 30/8 malam hari hingga Rabu subuh (31/8).
Sehingga mengakibatkan seorang korban meninggal dunia, seorang lain dalam kondisi kritis, sedangkan seorang lagi menderita luka-luka bekas penganiayaan yang cukup serius.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
LP3BH Manokwari karena itu mendesak Kapolda Papua melalui Kapolres Merauke segera mengambil langkah hukum yang bertanggungjawab dalam menyelidiki hingga menyidik kasus dugaan tindak pidana penganiayaan berat sesuai ketentuan hukum dalam pasal 340 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP).
Perlu segera dilakukan autopsi (bedah mayat) terhadap korban yang meninggal dunia atas persetujuan keluarganya. Ini penting demi mengungkap sebab kematian korban secara hukum.
LP3BH Manokwari juga mendesak Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa untuk memerintahkan diberikannya dukungan oleh TNI melalui Polisi Militer untuk mengusut kasus ini.
Para pelakunya harus diseret hingga ke pengadilan umum sesuai amanat asal 89 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). [hot]