Papua-Barat.WahanaNews.co | The Body Shop® Indonesia menggelar webinar The Body Shop® Goes To Campus: Bersama Menciptakan Kampus yang Bebas Kekerasan Seksual, Rabu (01/12). Sebagai bentuk dukungan terhadap Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021, The Body Shop® Indonesia ambil langkah bersama ke kampus melalui program TBS Goes to Campus.
Dengan semangat aktivisme kami bersama impact partners ke kampus untuk menjadi bagian dari perjuangan bersama dalam menciptakan kampus bebas dari kekerasan seksual.
Baca Juga:
Kejari Gayo Lues Gelar Jaksa Goes to Campus
The Body Shop® Indonesia dan Makassar International Writers Festival bersama para mitra nasional termasuk beberapa kampus, berkolaborasi dan bekerja bersama untuk mendukung gerakan anti kekerasan seksual, agar perempuan Indonesia terlindungi dan terbebas dari kekerasan seksual yang sering terjadi di kampus, melalui kampanye dan seri webinar nasional yang diselenggarakan bersama dengan mitra di beberapa kampus di kota-kota Indonesia dengan tema “Bersama Menciptakan Kampus yang Bebas dari
Kekerasan Seksual”.
Hadir memberikan sambutan Suzy Hutomo; Owner and Chairperson The Body Shop® Indonesia dan narasumber yaitu Libby Sinlaloe; Direktur Rumah Perempuan, Abdi Keraf; Psikolog, Katarina Kewa Sabon Lamablawa; Aktivis Perempuan, dan Kalis Mardiasih; Pemerhati Isu Gender, Penulis.
Sepanjang tahun 2015-2020 Komnas Perempuan menerima 27% aduan kasus kekerasan seksual terjadi di perguruan tinggi dari keseluruhan pengaduan yang terjadi di lembaga pendidikan.
Baca Juga:
LP3BH Manokwari Ajak Masyarakat Berpartisipasi dalam Gerakan Solidaritas Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Data ini diperkuat dengan temuan survei Mendikbud Ristek (2019) bahwa kampus menempati urutan ketiga lokasi terjadinya tindak kekerasan seksual (15%), setelah jalanan (33%) dan transportasi umum (19%).
Penelitian lain menyebutkan bahwa 40 persen dari 304 mahasiswi pernah mengalami kekerasan seksual (Ardi dan Muis,
2014), 92% dari 162 Responden mengalami kekerasan di dunia siber (BEM FISIP Universitas Mulawarman, 2021), 77% dosen menyatakan “kekerasan seksual pernah terjadi di kampus dan 63% tidak melaporkan kasus yang diketahuinya kepada pihak kampus (Survei Ditjen Diktiristek, 2020).
Kebanyakan korban kekerasan seksual adalah perempuan. Angka kekerasan tersebut hanyalah angka di permukaan, mengingat
bahwa fenomena kekerasan seksual seperti gunung es, yang jauh lebih banyak yang tidak tampak dari apa yang dilihat.