Sehingga kami berusaha mencari kerja sama dengan stakeholder untuk membantu pembinaan kelompok tani yang ada. Bank Papua Cabang Timika telah ikut membantu memberikan dukungan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Papua Timika.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Cabang Mimika Maryana Hamadi, juga bilang bahwa produk teh Acanthus kelompok tani Pigapu Aimaporamo Mimika telah dipasarkan, animo masyarakat akan teh ini sangat tinggi.
Baca Juga:
Semarak Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024: Wing Peduli Tanam Ratusan Bakau
“Kami akan segera mengurus izin produk Teh acanthus dengan bersinergi dengan para stakeholder yang memberi dukungan untuk kelayakan produk mendapat pemasaran yang lebih luas”, ujarnya.
Sementara DR. Dendy Sofyandy, S.Hut., M.Sc selaku Ketua umum Yayasan Ekologi Sahul Lestari yang juga turut melakukan pendampingan dan memberi dukungan kepada kelompok tani hutan Pigapu Aimaporami Mimika, Papua.
Sebagai pendamping, tetap mencari pendanaan dari tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional, ia mengaku telah mendapat pendanaan dari BRIN agar masyarakat asli Kamoro bisa berusaha dalam skala UMKM sebagai sumber ekonomi dari hasil Hutan Mangrove.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Memperkenalkan Destinasi IKN Melalui Kolaborasi Media
Ia mengatakan sebanyak 22 orang mama-mama papua di kampung Pigapu distrik Iwaka kaupaten Mimika, diantaranya Kelompok tani hutan Pigapu Aimaporami Mimika telah mengikuti program desa berinovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI yang diselenggarakan yayasan yang dipimpinnya.
“Ekosistim mangrove di Timika merupakan ekosistim mangrove terluas kedua di dunia, kami mencari program-program pendampingan berkelanjutan untuk mengangkat produk-produk lokal mama-mama Kamoro dengan catatan bersedia menjaga hutan ulayat mangrove Timika agar tetap lestari”, tutupnya. [hot]