Sahabatnya itu ditengarai sudah berbeda, karena tidak tegak lurus dengan PDI Perjuangan, partai yang membesarkannya. Seno maupun Rudy tak yakin Jokowi akan bersikap netral dalam Pilpres 2024, mengingat anaknya maju sebagai cawapres Prabowo.
"Kita dulu itu sak omah (satu rumah). Wiwit enom konco bareng (Dari muda teman bersama). Dipukuli orang bertiga bareng. Sama Jokowi kita bareng terus dari waktu wali kota pertama. Dari awal wali kota dua periode, gubernur, sampai Presiden dua periode kita berdua yang dukung," kata Seno.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Seno menambahkan, keputusan Jokowi mengizinkan anaknya Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju merupakan hak asasi yang bersangkutan. Namun ia tidak sependapat dengan cara Jokowi yang dinilainya tidak baik.
"Memutuskan sesuatu yang baik itu hendaknya didasari dengan proses yang baik dilandasi niat yang baik juga. Tentang pencalonan Gibran, rasanya ini kok nggak terpenuhi. Keinginan Jokowi untuk mencalonkan anaknya sebagai wakil presiden itu baik. Tapi apakah prosesnya baik?. Prosesnya kan dinilai banyak orang nggak baik," lanjut dia.
Seno dan Rudy sangat berharap, Jokowi benar-benar netral di Pilpres mendatang. Jokowi tidak menyalahgunakan kekuasaan termasuk menggerakkan aparat.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
[Redaktur: Hotbert Purba]