Wahananews-Papua Barat | Ketua PAM Klasis Ayamaru Stevanus Nauw, SE akan mengakhiri masa tugas pelayanan. Bersama seluruh anggota Jemaat beribadah di GKI Marantha Seni, pada Sabtu (23/7).
Ia berterima kasih kepada Tuhan, sebab Tuhan pemberi hikmat atas kepemimpinannya yang akan berakhir pada tanggal 14 Agustus mendatang.
Baca Juga:
Yohana Dina Hindom Dilantik Menjadi Wakil Ketua Klasis GKI Fakfak
Pada acara ibadah yang dipimpin oleh ketua Jemaat Pdt Debora Sengko, S.Th menjabarkan perikop “Yesus Mengutus Tujuh Puluh Murid”, yang terdapat dalam nats Lukas 10 : 1 - 3
"Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu,
Baca Juga:
PKB Klasis Fakfak Menuju Kamping Temu Raya PKB se-Tanah Papua di Biak Numfor
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Menurut Stevanus Nauw, SE dihadapan Jemaat, Ia menyampaikan pada usianya masih muda sudah banyak pelayanan, Dia di percayakan menjadi ketua PAM tingkat Klasis Ayamaru pada November 2017 lalu, tentu banyak kegiatan tingkat Sinode yang sudah dilakukan.
Kegiatan tingkat Sinode dimasa kepemimpinannya diantaranya Konfrensi tingkat Sinode di kota Jayapura Provinsi Papua yang mengikut sertakan kurang lebih 50 Klasis, diantaranya klasis Ayamaru dan juga Temu Raya III Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI di Tanah Papua di Kota julukan rusa Kota Merauke Papua Selatan, bahkan juga mewakili Klasis Ayamaru ke Jerman yang beraktifitas kurang lebih 3 bulan di Jerman.
Stevanus Nauw, SE.
Lanjut Stevanus Nauw, Seogianya akan mengadakan pembekalan juga kerja sama antara pemuda Klasis Ayamaru - Aitinyo, juga Klasis Aifat bersama pemuda Jerman untuk membangun hubugan secara hermonis lagi, kata Nauw.
Virus Covid-19 melanda, sehingga membatasi kerja sama antara pemuda Klasis Ayamaru, Aitinyo dan juga klasis Aifat bersama pemuda Jerman.
Stevanus Nauw juga menyampaikan dalam kepemimpinannya sudah banyak hal yang dilakukan. Pedoman pelayanan diantara menyusun kerangka pelayanan.
Usai kegiatan ibadah, Ia menyampaikan bahwa banyak kendala dan kekurangan yang belum di benahi pada kepemimpinannya, meminta Pemuda sebagai aset negara dan aset gereja dapat melajutkan kepengurusan selanjutnya, Stevanus Nauw mengakhiri. [hot]