PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Manokwari – Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Arfak dan Kansar Manokwari saat ini berstatus siaga apabila dibutuhkan sewaktu-waktu oleh BPBD pasca pencarian korban bencana alam atau banjir bandang di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan Selasa (27/5/2025) mengatakan pencarian sampai saat ini belum dihentikan dan telah berlangsung selama total sepuluh hari.
Baca Juga:
Update Tragedi Banjir Bandang Pegunungan Arfak, 16 Korban Telah Ditemukan dan 3 Korban Masih Hilang
"Keputusan penghentian pencarian masih menunggu sampai bapak Gubernur Papua Barat menyatakan kegiatan pencarian ini dihentikan. Sebanyak 20 personel pada Minggu (25/5/2025) tetap disiagakan di posko untuk mengamankan jalannya prosesi adat yang dilakukan oleh keluarga korban. Dari pihak keluarga juga telah mengiklaskan saudara mereka yang belum ditemukan,” kata Kabid Humas.
Ia merinci hasil pencarian selama ini, tim gabungan berhasil menemukan 16 jenazah. Sementara itu, 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Berdasarkan penyelidikan Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum), jumlah korban yang berada di lokasi saat kejadian tercatat sebanyak 27 orang, terdiri dari 7 orang selamat dan 20 orang hilang.
Baca Juga:
Lagi, Tim Gabungan Pencarian Korban Longsor di Pegunungan Arfak Temukan 5 Jenazah
Dalam prosesi adat, keluarga korban kembali ke lokasi untuk mengambil tanah sebagai bagian dari tradisi membawa arwah ke tempat pemakaman di kampung asal.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam pengamanan ketat dari personel Polri yang masih berada di lokasi.
Lanjut Kabid Humas, selama proses pencarian, tim menghadapi berbagai kendala. Medan yang ekstrem dan berbahaya, termasuk patahan tanah yang menggantung di lokasi longsor, menghambat pencarian.