Selain dilaksanakan di halaman Dinas UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Papua Barat Daya, Operasi Pasar Murah juga terselenggara di beberapa titik seperti di halaman Gereja Immanuel dan Yayasan Mouria, Sorong, Papua Barat Daya. Adapun komoditas yang diperdagangkan meliputi beras, minyak goreng, tepung terigu, dan gula pasir.
Setelah membuka Operasi Pasar Murah, pada hari yang sama, Wamendag Roro melanjutkan agendanya dengan mengunjungi SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya. SMA Averos Sorong merupakan satu dari 12 sekolah yang lolos seleksi terbuka nasional untuk menjadi SMA Unggulan Garuda.
Baca Juga:
Bima Arya: Penyesuaian TKD Tetap Perhatikan Standar Pelayanan Minimal
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri meninjau langsung harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pasar Remu, Sorong, Papua Barat Daya.
Dalam kunjungannya, Wamendag Roro menekankan pentingnya program Sekolah Garuda sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempersiapkan generasi muda di seluruh Indonesia, termasuk Papua berdaya saing tinggi. “Kehadiran kami di Sorong hari ini untuk melihat secara langsung kondisi sekolah dan memastikan program ini mampu menghadirkan pendidikan yang berkualitas bagi generasi penerus bangsa,” ujar Wamendag Roro.
Menyambut kehadiran Wamendag Roro, para pelajar SMA Averos Sorong mempresentasikan berbagai inovasi dan proyek penelitian yang mereka kembangkan. Inovasi dan penelitian tersebut mencakup bidang teknologi hingga pelestarian budaya lokal.
Baca Juga:
3.000 Peserta Ramaikan Lari 10K di Festival Pesona Jatigede Bersama Wamendagri
Tim pertama, M. Fathul Yassir dan Yesco Aditya memperkenalkan Smart Message Sending Device for Other Developed Areas Without Credit (SMEDI), sebuah perangkat komunikasi bebas pulsa untuk wilayah terpencil di Papua. Penelitian ini berhasil mencatatkan akurasi pengiriman pesan 96% dan rata-rata waktu 0,82 detik, serta mendapatkan berbagai penghargaan internasional pada ASEAN Student Science Project Competition di Thailand.
Tim kedua, I Dewa Tri Angkasa dan Ukhti Khoriya memaparkan penelitian efektivitas teh lokal dari ekstrak kulit kayu dalam meningkatkan aktivitas kardiotonik. Penelitian ini bertujuan mencegah penyakit jantung dengan memanfaatkan senyawa metabolit sekunder kulit kayu tek dan berhasil meraih medali di tingkat nasional, menjadi satu-satunya wakil Papua dalam ajang tersebut.
Tim ketiga, Nasya Anayah mempresentasikan digitalisasi posyandu melalui aplikasi BabyPos bekerja sama dengan Telkom Indonesia. Aplikasi ini mempermudah pemantauan kesehatan ibu hamil dan balita, menyediakan edukasi digital, serta mendukung akses offline di posyandu dengan jaringan terbatas. Implementasi di lapangan menunjukkan peningkatan efektivitas pemantauan dan pelayanan kesehatan.