Papua-Barat.WahanaNews.co, Kota Sorong - Paham Radikalisme dan Terorisme mudah menyebar ditengah kalangan masyarakat, pencegahan harus dilakukan lebih dini sehingga radikalisme dan terorisme tidak meluas dan berdampak terhadap kehidupan rukun yang telah terbangun di Indonesia melalui Bhinneka Tunggal Ika.
Direktur Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Prof. Dr. Irfan Idris, MA., dalam forum Pratinjau Pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) di Papua Barat Daya mengatakan paham terorisme maupun radikalisme hadir ditengah masyarakat yang belum matang dalam mempelajari ilmu keagamaan, sehingga dengan paham setengah-setengah inilah memunculkan sikap mencurigai, tidak saling menghargai, maupun membenci, ujungnya sikap tersebut berakhir dengan adanya berbagai tindakan fatal yang merugikan orang lain.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
"Biasanya mereka yang terpapar ini belum matang dalam mempelajari ilmu agama, maka tidak heran jika ada tindakan-tindakan yang merugikan orang lain, dan perlu diketahui stempel terorisme ataupun radikalisme itu tidak hanya ke satu agama atau etnis tertentu saja, melainkan dapat terjadi oleh kalangan manapun, nah karena kebetulan di Indonesia kita yang muslim lebih banyak dan beberapa kejadian juga dilakukan oleh oknum maka tendensinya ya seperti itu, kalau di negara lain pun pelakunya sesuai dengan mayoritas disana, seperti di India, di Amerika, maka gambarannya seperti itu," ujar Irfan Idris.
Focus Group Discussion (FGD) tangkal Paham Radikal dan Teroris di Provinsi Papua Barat Daya. (WahanaNews/Istimewa)
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat Daya, Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M. Si mengapresiasi langkah BNPT dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pembentukan Forum Koordinasi Pencegahaan Terorisme (FKPT) Papua Barat Daya.
Baca Juga:
Focus Group Discussion (FGD) dengan Pembentukan Forum Koordinasi Pencegahaan Terorisme (FKPT) Papua Barat Daya
Ia menyebutkan kelembagaan FKPT hadir untuk mencegah dan mengedukasi warga khususnya generasi muda agar tidak mudah terpapar oleh paham radikal maupun teroris, sehingga diharapkan FKPT yang dibentuk akan memberi peran lebih bagi masyarakat.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan BNPT dalam menggelar koordinasi pembentukan FKPT, secara kelembagaan kami berharap agar kehadiran FKPT dapat bergerak untuk menekan bibit-bibit paham radikal dan teroris ditengah kehidupan masyarakat yang diawali dari keluarga, dan dengan begitu maka kehidupan rukun dan damai dapat terwujud," ujar Sellvyana Sangkek.
Usai menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pembentukan Forum Koordinasi Pencegahaan Terorisme (FKPT) Papua Barat Daya, Sellvyana Sangkek yang dalam kesehariannya menjabat Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya didaulat menjadi Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) di Papua Barat Daya.
[Redaktur: Amanda Zebahor]