Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan rasa kecewanya terhadap pernyataan yang disampaikan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2024.
“Saya agak-agak sedikit kecewa dengan kualitas, terutama narasi yang disampaikan oleh paslon-paslon yang lain. Menurut saya mereka pertama datanya banyak yang salah, keliru,” ungkap Prabowo, usai debat di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Menurutnya, masalah pertahanan malah banyak digunakan sebagai bahan mencari poin politik.
“Yang menurut saya, untuk negarawan itu tidak boleh,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyoroti ucapan Anies bahwa menyebutkan bahwa “pertahanan tidak bersifat rahasia”.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
“Pertahanan itu sakral, dan tadi kalau tidak salah, ada paslon yang mengatakan untuk pertahanan tidak ada rahasia,” kata Prabowo melansir WahanaNews.co, Senin (8/1/2023).
“Saya kira ini sangat lucu, ini sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin. Justru masalah pertahanan, keamanan, itu sarat dengan hal-hal rahasia,” tutur Menteri Pertahanan RI itu.
Dalam debat capres ketiga ini, terdapat 6 sub tema, yakni pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Dalam pembukaan sesi penyampaian visi dan misi, Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan, memberikan sindiran langsung kepada Prabowo Subianto, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju.
Anies menyatakan bahwa Prabowo memiliki 340 ribu hektare tanah, sesuai dengan data yang diungkapkan oleh Joko Widodo dalam Debat Pilpres 2019. Sementara itu, ia menyoroti fakta bahwa masih ada banyak Prajurit TNI yang belum memiliki rumah dinas.
“Di saat separo tentara kita tidak memliki rumah dinas, menterinya, menurut Pak Jokowi, punya 340 ribu hektare tanah di negeri ini,” ucapnya.
Kemudian, capres nomor urut 1 menilai Proyek Lumbung Pangan Nasional (Food Estate) yang ditangani Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Pertanian tidak membuahkan hasil alias gagal.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut proyek penanaman singkong yang masih bagian dari Food Estate menguntungkan kroni-kroni Prabowo, dan merusak lingkungan.
Selanjutnya, Anies menyatakan Kementerian Pertahanan yang pernah dibobol peretas pada tahun 2023 sebagai sesuatu yang memprihatinkan. Karena, anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp700 triliun.
“Kalau terpilih sebagai Presiden lewat Pilpres 2024, kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika,” imbuhnya.
Merespons sindiran yang dialamatkan kepadanya, Prabowo menyebut Anies asal bicara tanpa didukung data yang akurat. Dia menyebut Anies tidak objektif karena punya ambisi untuk berkuasa.
Ketua Umum Partai Gerindra juga menegaskan, Anies tidak layak berbicara tentang etika.
Pada forum itu, Prabowo menyampaikan keterkaitan erat antara pertahanan dan keamanan dengan kesejahteraan masyarakat.
“Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaannya. Sehingga, Indonesia menjadi negara makmur dan sejahtera,” paparnya.
Prabowo menyampaikan bahwa jika pertahanan militer Indonesia lemah, ada kemungkinan negara lain akan menindas, mirip dengan situasi yang dialami Palestina yang berada di bawah kekuasaan Israel.
Sementara itu, Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, membuat candaan bahwa mungkin dia disengaja ditempatkan di antara Anies dan Prabowo yang sejak awal saling beradu argumen.
Dengan demikian, ia menggambarkan dirinya sebagai penengah dalam debat ini.
“Rasanya pas saya ada di tengah. Saya jadi penengah untuk dua rekan saya di kanan dan kiri ini,” katanya sembari tersenyum.
Dalam penyampaian visi dan misinya, Ganjar mengungkapkan niatnya untuk menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai pusat pertahanan militer baru sebagai langkah antisipatif menghadapi ketegangan antara Amerika dan China.
Ganjar juga menyoroti peningkatan kasus pinjaman online, terorisme, peredaran narkoba, dan perdagangan manusia. Sebagai kader PDI Perjuangan, ia mendorong reformasi di kepolisian dengan memperkuat sistem siber, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang siber.
Selain itu, Ganjar Pranowo berencana untuk memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), membangun sistem, dan mempercepat perkembangan jaringan internet.
“Pertahanan masuk ke wilayah 5.0, dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonomi. Itu bisa dilakukan kalau anggaran Kementerian Pertahanan mencapai 1-2 persen dari produk domestik bruto (PDB),” sebutnya.
Terkait dengan isu siber, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Indonesia perlu mengembangkan sistem pertahanan siber yang menyeluruh, melibatkan seluruh lembaga.
Selanjutnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan strategi lainnya, seperti mengakuisisi teknologi terbaru dan membentuk mekanisme tanggap cepat terhadap serangan siber.
Menanggapi pernyataan tersebut, Prabowo mengkritik jawaban Anies sebagai terlalu bersifat teoritis. Menurutnya, perkuatan sumber daya manusia harus menjadi fokus utama dalam konteks pertahanan siber.
“Sekali lagi saya berpandangan Pak Anies terlalu teoritis. Semuanya bagus, indah. Tapi, yang nyata tentang masalah artificial intelligence, siber, teknologi tinggi, dan sebagainya, adalah sumber daya manusianya," kata Prabowo.
Begitu jadi Menteri Pertahanan, lanjutnya, dia langsung membentuk empat fakultas baru di Universitas Pertahanan di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika.
"Kami siapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, untuk menguasai sains, untuk kuasai AI, untuk menguasai siber. Bukan barang yang kita beli, tapi kita harus kuasai sistem yang harus kita pegang. Menurut saya itu inti permasalahannya, tidak hanya bicara yang baik-baik saja,” bebernya.
KPU RI mengagendakan lima sesi debat untuk Pemilihan Presiden 2024, yang terdiri dari tiga debat untuk calon presiden dan dua debat untuk calon wakil presiden.
Rangkaian debat ini diadakan dengan tujuan agar masyarakat dapat memahami visi, misi, kualitas, dan kapabilitas dari ketiga pasangan calon pemimpin yang akan dipilih untuk menjabat periode 2024-2029.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]