PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Raja Ampat – Revisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang baru disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025. Usulan DPR RI ini jauh dari kata transparan dan dilakukan secara ugal-ugalan nan sembrono.
Selain tak melibatkan partisipasi publik, agenda revisi UU Minerba tersebut tidak termasuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) maupun Prolegnas Prioritas.
Baca Juga:
RI Kalah Gugatan Nikel di WTO, Jokowi Auto Banding!
Pada 2024 lalu, DPR menetapkan 176 RUU masuk ke dalam Prolegnas 2024-2029, 41 diantaranya dikategorikan prioritas, namun tak ada revisi UU Minerba di dalamnya.
Revisi UU Minerba tersebut kemudian di khawatirkan menjadi jalan tol bagi para kapitalis untuk mengeruk hasil bumi dan menciptakan kerusakan yang dahsyat di seluruh pelosok tanah air.
Apalagi disahkannya UU Minerba, banyak sekali perusahaan pertambangan yang berlomba-lomba melakukan eksplorasi da hampir semua daerah, sebut saja salah satu daerah yang satu ini menjadi incara investor asing adalah kepulauan Raja Ampat.
Baca Juga:
Pakar Hukum Sebut Pencabutan 2.343 Izin Usaha Tambang Tidak Sah
Raja Ampat dikenal dengan "Sorga Kecil yang jatuh ke bumi", atau "Segi Tiga Karang Dunia". Raja Ampat memiliki tujuan wisata yang menjanjikan, tidak sekedar memanjakan mata, Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati yang tidak di temukan di seluruh belahan dunia.
Kepulauan Raja Ampat adalah salah satu daerah tropis yang memancarkan keindahan luar biasa. Dikelilingi oleh perairan jernih berwarna biru toska dan panorama alam yang memukau dengan gugusan karst yang menjulang indah di atas laut.
Keindahan bawah lautnya juga tidak kalah menakjubkan, dengan terumbu karang yang masih alami dan menjadi rumah bagi ribuan spesies laut yang eksotis.
Raja Ampat dikenal sebagai salah satu destinasi utama bagi para penyelam seluruh dunia dan pecinta alam, karena keberagaman hayati yang luar biasa serta ekosistem laut yang masih terjaga.
Kejernihan airnya menjanjikan wisatawan menikmati pemandangan bawah laut yang spektakuler, mulai dari ikan-ikan berwarna-warni hingga hiu karang yang berenang bebas. Selain itu, pantai berpasir putih yang menghampar di antara tebing-tebing karst menambah kesan eksotis dan menenangkan.
Selain pesona alamnya, Raja Ampat memiliki kekayaan budaya lokal yang menarik untuk dijelajahi.
Penduduk setempat yang ramah menjaga tradisi dan kearifan lokal yang selaras dengan alam, menjadikan pulau ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.
Raja Ampat adalah destinasi impian bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan alam yang masih alami dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Namun, lagi-lagi bukan hanya kaya dari sektor pariwisata, Raja Ampat juga memiliki sumber daya mineral seperti Nikel dan Emas. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pariwisata jika sumber alam tersebut di eksploitas secara besar-besaran.
Untuk itu, pemda setempat di harapkan mampu membawa Raja Ampat keluar dari ancaman pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan yang nantinya merusak ekosistem, baik bawah laut dan hutan.
[Redaktur: Hotbert Purba]