Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta | Rakernas PDIP ke IV dengan tema "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat" yang digelar di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, adalah satu tawaran yang menjadi solusi atas kondisi ketersediaan pangan Indonesia terkini bahkan kondisi pangan global.
Tema tersebut sebagai cerminan kondisi tentang ketersediaan pangan nasional yang menjadi kebutuhan paling dasar bangsa Indonesia bahkan dunia saat ini.
Baca Juga:
ReJO Minta Stop Goreng Isu Pesawat Pribadi Kaesang Saat ke AS
Gagal tanam karena kekeringan, gagal panen dan pasca panen karena berbagai faktor. Termasuk gagal impor untuk komoditi tertentu karena perang dan lain sebagainya.
Satu kondisi, dimana perekonomian dan pangan global yang sangat tidak menentu. Sebagai misal, adalah dampak dari perang Rusia vs Ukraina yang tidak berkesudahan sampai saat ini, suplai kebutuhan pokok dunia terhambat.
Sehingga diperlukan solusi terbaik dalam ketersediaan pangan nasional disetiap negara.
Baca Juga:
Murka di Hadapan Rocky Gerung, Inilah Profil Silfester Matutina
Demikian disampaikan Ketua umum Relawan Jokowi atau ReJO HM Darmizal MS dalam keterangan, Sabtu 30 September 2023.
Pria kelahiran Sulit Air Sumatera Barat itu, menambahkan, proyek strategis nasional presiden Jokowi, berupa food estate di Kalimantan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional untuk rakyat Indonesia sebagai jawaban atas kondisi yang terjadi saat ini dan kedepan.
"Ini tentu menjadi catatan tersendiri bagi kami. Dimana, setelah infrastruktur, seperti jalan, bandara, pelabuhan, waduk,telekomunikasi, digitalisasi dan lain sebagainya dibangun, maka presiden Jokowi ingin memastikan pula tersedianya pangan nasional yang berkepastian dalam jangka panjang. Falsafahnya adalah, kegagalan adalah sukses yang tertunda," ujar pria yang dulunya satu desa dengan Ketua umum partai Hanura Usman Sapta Odang.
Dirinya melihat pidato presiden Jokowi pada Rakernas IV PDIP tersebut, yang secara eksplisit menyebut bakal calon presiden Ganjar Pranowo memiliki visi misi dan kemampuan untuk menyelesaikan urusan ketahanan pangan dimaksud.
Bahkan, Presiden dengan benderang menyatakan, “Pak Ganjar Persiapkan dari sekarang, sehari setelah dilantik langsung jalankan (program strategis nasional ketahanan pangan Indonesia tersebut). Sehingga, swasembada pangan, ketahanan pangan, kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki.
Saat pidatonya, presiden Jokowi juga menyebut kedepan pemimpin harus mempunyai visi misi yang taktis. Bukan, pemimpin yang mempunyai program awang-awang.
"Pidato presiden Jokowi tersebut sinyal kuat, bahwa hanya Ganjar Pranowo yang mampu melanjutkan kepemimpinannya. Boleh dikatakan, Ganjar lah satu-satunya penerus Jokowi yang dipandang mampu meneruskan program pembangunan menjemput bonus demografi yang segera datang dan menyambut Indonesia emas 2045. Termasuk utamanya dibidang ketahanan pangan," terangnya.
Alumni UGM Yogyakarta itu bahkan menyinggung sambutan Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sangat konsen dengan kedaulatan pangan. Dalam pidatonya Megawati berkali-kali menyebut petani dan nelayan merupakan Soko Guru bangsa.
"Ibu Megawati dalam pidatonya mengatakan petani dan nelayan merupakan Soko Guru. Saya sangat setuju itu. Petani dan nelayan adalah tonggak ekonomi kita," ungkapnya.
Menurut Darmizal, Indonesia bisa berdiri diatas kaki sendiri lantaran memiliki sumber kekayaan alam yang sangat melimpah.
"Jika kita memanfaatkan alam secara baik, kita tidak akan tergantung pada bangsa lain. Justru bangsa lain yang tergantung pada kita. Kita bisa berdiri diatas kaki sendiri," demikan Darmizal. [Redaktur: Hotbert Purba]