Program Kolaborasi KASUARI berfokus pada kawasan hutan seluas 150.000 hektar dari total 318.770 hektar kawasan hutan yang pengelolaannya berada pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XIV Sorong Selatan dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit VII.
Program Kolaborasi KASUARI secara langsung mendukung inisiatif yang diupayakan oleh masyarakat dari empat sub-suku di lima kampung dan tiga dusun persiapan di Distrik Konda.
Baca Juga:
Peduli Lingkungan Warga, Kodim 1807/Sorsel Lakukan Pembersihan Pasar Kajase Teminabuan
Sejak 2022 lalu, Konservasi Indonesia bersama pemerintah dan mitra pembangunan lainnya bekerja sama untuk melindungi 36.797 hektar hutan melalui mekanisme Perhutanan Sosial.
Salah satu perwakilan masyarakat yang menghadiri kegiatan, Adrianus Kemeray, Kepala Kampung Bariat, Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan menyampaikan harapannya dari Program Kolaborasi KASUARI ini.
“Saya harap program ini dapat mendukung pengelolaan kembali kepada masyarakat di kampung-kampung di Sorong Selatan yang hidupnya bergantung kepada hutan dan, tidak berhenti di sini, tetapi dilanjutkan dengan melatih masyarakat mengenai bagaimana melindungi dan memanfaatkan hutan dengan baik untuk anak cucu nanti,” kata Adrianus.
Baca Juga:
Sorong Selatan jadi Kabupaten Pertama di Papua Barat Bebas Malaria
Program Kolaborasi KASUARI menitikberatkan pada empat strategi utama untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan di Kabupaten Sorong Selatan.
Strategi pertama adalah memperkuat perlindungan dan pengelolaan hutan, yang bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian ekosistem.
Strategi ini sejalan dengan strategi kedua, yaitu meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan, baik di tingkat lokal maupun regional, untuk memastikan keterlibatan yang kuat dalam upaya konservasi.