Papua-Barat.WahanaNews.co, Fakfak - PT PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat menggelar apel gelar pasukan dalam rangka pengerjaan proyek pembangunan jaringan distribusi listrik Desa (Lisdes) di Kampung Mambunibuni dan Kampung Kriawaswas Kabupaten Fakfak Papua Barat.
Apel yang digelar dihalaman Kantor PLN Fakfak dipimpin Kepala PLN (Persero) UP2K Papua Barat, Viktor Lauw di dampingi Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Fakfak, Rizal, Unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Jery E Kalatty dan pimpinan PT Ursula Abadi dan PT Radjendra Bintang Jaya.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Tampak pekerja dari PT Rajendra Bintang Jaya dan PT Ursula Abadi dan PT PLN UP2K Papua Barat melakukan apel gelar pasukan Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan kerja pekerjaan pembangunan Distribusi Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Gardu Distribusi.
Dalam kegiatan tersebut, Manager PLN UP2K Papua Barat Victor Lauw sekaligus melakukan pemeriksaan peralatan kerja pekerjaan pembangunan jaringan, mulai dari Alat Pelindung Diri (APD) hingga sejumlah peralatan kerja lainnya yang akan digunakan selama proses pekerjaan berlangsung.
Usai melakukan pemeriksaan peralatan kerja, Manager PLN UP2K Papua Barat Victor Lauw menjelaskan, jika pekerjaan yang dilakukan pada PLN ULP Fakfak berkaitan dengan pekerjaan pembangunan Listrik Masuk Desa.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Pekerjaan pembangunan Lisdes ini tentunya merupakan implementasi program pemerintah yaitu Indonesia Terang yang dalam konteks Papua namanya Program Papua Terang, serta pemerintah pusat telah mempercayakan kepada pihak PLN untuk merealisasikan program tersebut, ujar Victor.
Tambah Victor pula, bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Provinsi Papua Barat.
Secara nasional tutur Victor, tingkat rasio elektrifikasi mencapai 99,9 persen, sementara tingkat rasio desa berlistrik secara nasional mencapai 98 persen.