Papua-Barat.WahanaNews.co, Kota Sorong - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong para ahli hidraulik untuk terus mengembangkan inovasi infrastruktur bidang sumber daya air.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohamad Zainal Fatah mewakili Menteri PUPR pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (PIT-HATHI) Ke-41 digelar di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (30/9/2024).
Baca Juga:
Menkeu Sebut APBN Telah Salurkan Rp6 Triliun Untuk Pembiayaan Rumah
Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (PIT-HATHI) Ke-41 ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
“Pertemuan ilmiah ini sangat penting sebagai wadah bagi generasi muda akademisi, ilmuwan, peneliti, dan praktisi untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan saat ini. Di samping itu juga untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan dengan mengintegrasikan kemajuan teknologi dan inovasi di bidang sumber daya air,” kata Zainal Fatah, dikutip Selasa (1/10/2024).
Inovasi sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan air. Untuk itu diperlukan kolaborasi semua stakeholder agar dapat bertukar pengetahuan, pengalaman dan wawasan untuk ketahanan iklim yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ungkap Pagu Indikatif 2025 Rp75,63 Triliun
Kementerian PUPR memastikan keberhasilan pembangunan infrastruktur dinilai tidak hanya dari efisiensi biaya, kualitas, dan waktu, tetapi juga dari kinerjanya, termasuk keandalan, fungsi, dan keselamatan.
Selain itu, dampak perubahan iklim menjadi pertimbangan penting untuk memastikan setiap pembangunan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Untuk meningkatkan kualitas pembangunan, prinsip green infrastructure layak diterapkan. Pemanfaatan teknologi digital seperti Building Information Modeling (BIM) juga sangat membantu dalam meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, dan ketepatan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga audit proyek infrastruktur,” ujar Fatah.