WahanaNews-Papua Barat I Pemuda Katolik Papua Barat gelar Konferensi Pemuda Katolik Se-Papua Barat dengan tema “Membangun Solidaritas dan Soliditas Pemuda Katolik Menuju Peran Nyata Bagi Gereja Katolik, Pemerintah, dan Masyarakat di Tanah Papua. Acara bertempat di Hotel Aston Niu Manokwari, Senin – Rabu, 27 hingga 29 September 2021.
Hadir Bupati Manokwari, Uskup Sorong Manokwari dengan para tokoh Khatolik, Konferensi dibuka Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Papua Barat Dr. Nikolas Untung Tike, SE.MM.
Baca Juga:
Tur Asia Paus Fransiskus Mulai dari Indonesia, Berikut Jadwal Lengkapnya
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan selain komunikasi didalam, Pemuda Katolik harus berani keluar membangun komunikasi yang hidup dengan yang lain, sehati sejiwa, komunikasi persaudaraan dengan berbagai individu lintas suku, agama, budaya, bahkan dengan pemerintah di Papua Barat. Hal ini disampaikan Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dr. Nikolas Untung Tike, SE.MM selaku Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada kegiatan Konferensi Pemuda Katolik Se-Papua Barat, Senin (27/9).
Di hadapan 500 tamu undangan yang menghadiri konferensi, Dominggus mandacan mengingatkan peran Pemuda Katolik dalam membangun masa depan bangsa. Menurutnya, Pemuda Katolik sebagai bagian dari anak bangsa harus memiliki visi membangun yang berlandaskan semangat kebangsaan dengan nilai-nilai spiritual kekatolikan yang handal.
Visi ini tak lain adalah semangat toleransi, semangat keberpihakan pada orang kecil, semangat kejujuran, semangat nasionalis, menjaga citra diri, semangat keadilan dan kemanusiaan, serta keutamaan hidup lainnya, dan tak lupa memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga:
PMKRI Desak Pemerintah Hentikan Wacana Ormas Keagamaan Ikut Kelola Tambang
Soal masa depan bangsa, Dominggus menyebutkan pemuda dan masa depan ibarat “Manusia dan udara”, dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia pada hakikatnya membutuhkan udara, begitu juga kaum muda membutuhkan masa depan yang gemilang. Telah menjadi kondrat bagi pemuda itu sendiri yang kerap disebut sebagai penerus masa depan, tunas bangsa, dan pelanjut generasi.
Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda turut berandil dalam rangkaian upaya pembangunan bangsa. Bahkan, ketika kita berbicara tentang sejarah bangsa Indonesia, pembicaraan tersebut tidak bisa terlepas dari konteks kepemudaan,” ujar Gubernur Dominggus mandacan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Nikolas Untung Tike.
Sementara Ketua Komisariat Daerah Pemuda Katolik Papua Barat, Yosepha Faan mengatakan ada sejumlah alasan terkait pengusungan tema dalam konferensi ini. Pertama, Pengurus Pusat Pemuda Katolik berdasarkan amanat Kongres XVII Kupang 2018 melakukan konsolidasi organisasi di seluruh indonesia dalam hal ini komda-komda yang masih bersifat caretaker agar perlu segera melakukan Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) supaya terbentuk kepengurusan yang definitif.
Dalam hal ini Komda Papua Barat selama kepengurusan Komda periode 2018-2021 telah melaksanakan Muskomcab di 12 kabupaten. Dari sisi konsolidasi organisasi, Komda dan seluruh Komcab Pemuda Katolik Papua Barat telah definitif, utuh baik prosesnya maupun strukturnya. Meski demikian Komda Pemuda Katolik Papua Barat menilai bahwa keutuhan konsolidasi organisasi tidak cukup.
“Komda Pemuda Katolik Papua Barat memandang pentingnya kesatuan antar kelompok/golongan/organisasi kaum muda Katolik seluruh Papua Barat. Maka konferensi ini melibatkan PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), OMK (Orang Muda Katolik), bahkan ormas WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia),” kata Yosepha Faan.
Kedua, sehungan dengan poin pertama, Pemuda Katolik Komda Papua Barat memandang perlunya suatu konferensi yang mepersatukan semua elemen organisasi Katolik Se-Papua Barat untuk dapat lebih berkontribusi bagi tanah Papua Barat dan Gereja.
Ketiga, pelaksanaan konferensi ini sejalan dengan visi misi organisasi Pemuda Katolik yang termaktub dalam semboyan “pro ecclesia et patria.”
Komda Pemuda Katolik Papua Barat memandang bahwa makna keteruntukkan organisasi bagi tanah air Indonesia dimulai dari kontribusi pengurus daerah bagi daerahnya masing-masing. Dalam konteks ini, kontribusi Pemuda Katolik Papua Barat bagi Indonesia, dimulai dengan keterlibatan Komda Papua Barat dalam isu dan persoalan di Tanah Papua Barat.
“Pemuda Katolik Papua Barat memiliki kewajiban moral untuk terlibat dan melibati kehidupan sosial politik, Gereja di Indonesia dan terutama, di Papua Barat,” tutup Yosepha Faan. [hot]