“Dana tersebut sudah kami pergunakan untuk pekerjaan awal. Kami percaya bahwa meskipun jumlahnya kecil dibanding kebutuhan total, Tuhan yang memulai pekerjaan ini akan menyelesaikannya dengan mulia,” ucapnya.
Selain dari swadaya jemaat, panitia juga telah mengajukan proposal bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Fakfak dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Baca Juga:
Beberapa Lembaga Gereja Apresiasi Polres Fakfak dalam Pengamanan Perayaan Paskah
Ia berharap dukungan dari pemerintah dapat mempercepat penyelesaian pembangunan rumah ibadah ini. “Kami percaya pemerintah daerah juga memiliki hati yang sama untuk mendukung pembangunan iman di Fakfak,” tambahnya.
Salah satu kegiatan penggalangan dana yang mendapat apresiasi besar adalah “Gereja Maghi”, yang menggabungkan unsur agama, adat, dan budaya Fakfak melalui semangat filosofi “Satu Tungku Tiga Batu. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 11 Agustus 2025 dan berhasil menggugah semangat kebersamaan lintas elemen masyarakat, majelis jemaat, serta dewan adat.
“Acara Gereja Magik menjadi simbol bahwa adat, budaya, dan iman dapat berjalan bersama. Inilah kekuatan Fakfak yang sebenarnya—satu dalam kebersamaan, saling menopang untuk pekerjaan Tuhan,” tutur Hulda.
Baca Juga:
GPI Papua Maknai Empat Masa Raya Advent, Sebelum Memasuki Masa Raya Natal 2024
Mengakhiri laporannya, Hulda Barian Kartini Hegemur menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaat, pemerintah daerah Kabupaten Fakfak, Sinode GPI Papua, para donatur, serta masyarakat Fakfak yang telah memberikan dukungan baik secara tenaga, doa, maupun materi.
“Kiranya Tuhan yang Maha Kuasa membalas segala kebaikan dan menjadikan kita semua berkat bagi banyak orang,” demikian Hulda Hegemur.
[Redaktur: Hotbert Purba]