WahanaNews-Papua Barat | Koordinator Nasional Jaringan Nasional Keumatan (JNK), Nanang Firdaus Masduki mengatakan, provokasi, agitasi bahkan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo masih terus berlangsung dan cenderung massif jelang pilpres 2024.
Salah satunya, kata dia, seperti yang dilontarkan oleh Rocky Gerung baru-baru ini yang menyebut "bajingan tolol" yang ditunjukkan ke Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Polres Fakfak Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian, Viral di Facebook
"Kita harus jujur mengatakan bahwa ini adalah residu pertarungan politik 2019 yang sangat keras dan masih tersisa. Bahkan bisa jadi sengaja dipelihara oleh pihak-pihak tertentu," katanya Kamis 3 Agustus 2023.
Ia mengatakan, pada awalnya kita berharap, bergabungnya pak Prabowo Subianto dan pak Sandiaga S Uno ke dalam koalisi pimpinan Jokowi akan secara otomatis menurunkan tensi pertarungan.
"Namun nyatanya hal itu belum sepenuhnya terwujud," ucapnya.
Baca Juga:
Ditemukan Buku Ajaran Sesat di Rumah Makan Tebet Jaksel, Polisi Turun Tangan
Menurutnya, Rocky Gerung yang pada pilpres 2019 disinyalir mendukung pasangan 02, secara konsisten terus melakukan provokasi, agitasi dan perlawanan.
"Bergabungnya kandidat yang diusungnya dalam koalisi pemerintahan tidak serta merta diikuti oleh para pendukungnya. Dan Jaringan Nasional Keumatan mengecam hal itu masih saja dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab hingga saat ini," tegasnya.
JNK menilai, bangsa ini harus diselamatkan dari polarisasi yang merusak semacam ini.