Papua-Barat.WahanaNews.co, Kota Sorong - Sejumlah massa pendukung Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) gubernur pada Pilkada Provinsi Papua Barat Daya Lambertus Jitmau - Samsudin Anggiluli gruduk dan melakukan aksi pembakaran ban di depan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Papua Barat Daya, Senin (26/8/2024).
Aksi tersebut dikarenakan dinamika politik, massa merasa kecewa Drs Ec Lambertus Jitmau diduga tidak mendapatkan rekomendasi B1KWK Partai Golkar untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Massa pendukung merasa kecewa, memasang spanduk dan membakar ban di depan kantor Golkar Papua Barat Daya di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Massa pendukung bakal calon gubernur yang juga Ketua DPD Golkar Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau menyatakan menolak putusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, ditengarai DPP Partai Golkar memberikan rekomendasi kepada kader Partai Golkar Bernard Sagrim.
Salah satu orator massa pendukung, Jekson Jitmau menjelaskan aksi demo ini sebagai bentuk kekecewaan simpatisan karena kader terbaik Partai Golkar dan juga putra terbaik Papua diwacanakan tidak mendapatkan rekomendasi B1KWK dari DPP Partai Golkar.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
Oleh sebab itu, kata Jekson massa melakukan aksi demo dan bakar ban sebagai bentuk kekecewaan. Aksi ini baru melibatkan perwakilan massa saja.
Pihaknya mengecam keputusan DPP Partai Golkar, apabila tuntutan mereka tidak diindahkan, akan membawa massa dalam jumlah besar.
"Hari ini kami hanya menggerakan sedikit massa saja. Kalau tidak ada jawaban dari DPP Partai Golkar, kami akan pasang tenda di sini,” ujarnya.
Lanjut Jekson, Lambertus Jitmau adalah ketua DPD Partai Golkar, dia putra terbaik Papua dan juga kader terbaik Papua, Aksi ini adalah bentuk kekesalan para massa pendukung, padahal besok sudah mulai pendaftaran di KPU.
Sementara itu, Kuasa Hukum DPD Golkar Papua Barat Daya Nando Ginuni menambahkan massa aksi mendengar adanya wacana rekomendasi B1KWK Partai Golkar tidak diberikan ke Lambertus Jitmau, akibatnya, massa melakukan aksi protes.
“Penyebabnya, rekomendasi Partai Golkar bukan pada Lambertus Jitmau tapi ini masih wacana atau opini, setelah saya konfirmasi bahwa ini masih sementara dilihat kebenarannya dulu,” tuturnya
Padahal, kata Nando, Lambertus Jitmau bersama Samsuddin Anggiluli sudah diberikan rekomendasi dari mantan Ketua DPP Golkar Erlangga Hartanto untuk maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya.
“Dari Erlangga yang sudah dibuat pertama itu yah untuk Lambertus Jitmau dan Samsuddin Anggiluli, itu dari awal yang pak Erlangga siapkan. Kalau dari Ketum DPP Golkar baru masih wacana (red-dirubah) dan karena ada informasi ke simpatisan dan keluarga maka ini bentuk kekecewaan,” ungkapnya.
Nando mengaku khawatir bila rekomendasi tidak diberikan ke kader yang tepat. Pasalnya, akan berdampak ke DPD Partai Golkar Papua Barat Daya.
“Kami melihat kekhawatiran juga, karena kalau rekomendasi diberikan ke orang yang tidak pas ini juga jadi permasalahan besar, jadi kami di daerah juga terancam. Harapan saya DPP melihat masalah yang hari ini terjadi sebagai urgensi, jangan hanya masalah yang dibuat Partai Golkar ini berdampak sampai Pemilu nanti,” ujarnya.
Nando mengaku saat ini penyerahan B1KWK Partai Golkar masih dibahas. Dia berharap Ketua DPP Golkar yang baru dilantik dapat mempertimbangkan aspirasi para simpatisan.
“Kami berharap seluruh pimpinan di DPP Golkar segera sikapi ini karena berdampak besar sekali. Tadi saya dapat informasi massa aksi akan tetap di sini sampai ada keputusan yang pasti dari DPP untuk kami di daerah,” demikian Kuasa Hukum DPD Golkar Papua Barat Daya, Nando Ginuni.
[Redaktur: Hotbert Purba]