Tidak lantas pula kami mengatakan bahwa AHY dengan bapaknya terbelah dua soal penunjukan Hamdan Zoelva sebagai kuasa hukumnya menggantikan Bambang Widjojanto.
Ketiga: AHY dengan para hulubalangnya telah membuat fitnah yang keji terhadap diri saya dengan menebar fitnah dengan mengatakan bahwa tim KSP Moeldoko mengatur pertemuan rahasia di kawasan Ampera Jakarta Selatan dengan orang yang di percaya bisa mengatur-atur hukum.
Baca Juga:
BREAKING NEWS: Donald Trump Menangkan Pilpres AS 2024
Tapi rencana rahasia ini bubar karena saya membocorkan pertemuan ini kepada pihak lain. Dan akhirnya, KSP Moeldoko marah besar mengetahui hal ini.
Faktanya, tidak pernah ada pertemuan yang di tuduhkan. Mereka telah membuat cerita bohong apalagi dikatakan pak Moeldoko marah besar kepada saya. Karena faktanya, sampai detik ini saya masih mendapat kepercayaan dari beliau menjadi kuasa hukum DPP partai Demokrat hasil KLB Sibolangit, Deli Serdang.
Keempat: Bahwa tidak benar saya berbeda pendapat dengan senior partai Demokrat H. Max Sopacua dkk. Faktanya, sampai detik ini saya masih berhubungan baik dengan beliau dan beliau tidak pernah mundur dari Demokrat Pimpinan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, M.Si.
Baca Juga:
JOGI-MA Terima Surat Dukungan Ikatan Pemuda Karya di Pilkada Dairi 2024
Untuk itu saya persilahkan teman-teman media mengkonfirmasi kebenaran kebohongan serta fitnah yang keji ini ke bapak H. Max Sopacua dkk.
Terkait tuduhan bahwa saya di katakan diperiksa polisi karena di tuduh membuat surat kuasa palsu itu juga tidak benar dan sangat mengada-ngada. Sebab faktanya, sampai detik ini saya tidak pernah di panggil maupun diperiksa polisi terkait tuduhan tersebut.
Kelima: Bahwa AHY dan para hulubalangnya mengatakan gugatan Nomor:150/G/2021/PTun.Jkt pasti kalah di PTUN Jakarta. Mereka kembali memperlihatkan bukti kepanikan yang semakin eskalatif karena sidang belum selesai dan kata “pasti” untuk masa akan datang adalah kuasa Tuhan, mereka takabur dan sombong.