WahanaNews-Papua Barat | Masuknya Agama Katolik di Tanah Papua dimulai dari Kampung, Sekru, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak, Papua Barat pada tahun 1894.
Seorang misionaris bernama Pastor Le Cocq d'Armandville SJ dengan menumpangi kapal membawa misi Katolik ke Fakfak.
Baca Juga:
Danrem 182/JO Pimpin Upacara HUT Hari Juang TNI AD Ke-79
Terlihat perayaan 129 Tahun Katolik masuk di Tanah Papua pada Selasa, 23 Mei 2023, Umat Katolik Papua bersama Masyarakat Kabupaten Fakfak melaksanakan Misa syukur di Pulau Bonyom, Fakfak Papua Barat.
Misa dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), Mgr. Hilarion Datus Lega didampingi Uskup Keuskupan Jayapura Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, Pr., serta sejumlah Imam selebran.
Perayaan syukur 129 tahun masuknya Pastor misionaris Le Coq d’Armanville, kala menginjakkan kakinya tepat di kampung Sekru, diterima oleh masyarakat beragama Islam, yang dipandang sebagai masuknya Agama Katolik di Tanah Papua pada 22 Mei 1894 dan mengadakan baptisan pertama pada 23 Mei 1894 di kampung Sekru-Torea Fakfak.
Baca Juga:
Waode Syahara Bersama Tim Shiva Kokas Berbagi Sukacita Natal di Distrik Kokas
Hadirnya atau masuknya Agama Katolik di Fakfak tidak terlepas dari peran besar Masyarakat Muslim Fakfak.
Sebelum menuju Perayaan puncak 23 Mei 2023, umat Katolik TPW Fakfak mengadakan beberapa kegiatan yaitu pada 20 Mei 2023 ada misa pembuka di Paroki St. Yosep Fakfak yang dipimpin oleh Pastor ketua TPW Fakfak Pastor Alex Fabianus, Pr, didampingi berapa imam selebran termasuk urusan Serikat Yesus provinsi Indonesia dan juga Pastor urusan Keuskupan Timika.
Setelah Misa dilangsungkan acara pembukaan di depan halaman Gereja Paroki St. Yosep Fakfak yang dibuka resmi Wakil Bupati ibu Yohana Hindom disaksikan oleh ribuan umat dan masyarakat yang hadir pada acara pembuka.
Pada 21 Mei 2023 dilangsungkan Seminar bertema "Mendengar kesaksian para pelaku Sejarah Misi Katolik di tanah Papua secara khusus Masyarakat Fakfak Katolik dan Muslim serta anak-anak guru perintis asal Kei Maluku Tenggara dan juga Fakfak.
Pada 22 Mei 2023, dilangsungkan 'Diskusi Publik' terkait arah Pastoral yang mulai sejak Pastor Lecoq sampai tahun 2023 dan selanjutnya.
Beberapa dalam diskusi dengan harapan;
1. Pendidikan berpola Asrama tetap diteruskan pada zaman ini.
2. Pastoral kehadiran.
3. Kerjasama Imam dan Awan untuk meningkatkan mutu pelayanan di masing-masing Keuskupan regio Papua.
4. Gereja yang berpihak.
5. Pastoral Kaum Muda perlu menjadi perhatian bagi Pastor Paroki di seluruh tanah Papua.
Akhirnya Syukur menjadi kunci bahwa Tuhan Yesus turut bekerja bersama Manusia.
[Pastor Izaak Bame, Pr./Redaktur: Hotbert Purba]