“Refocusing membuat APBN kita menjadi kurang maksimal. Beban APBN menjadi berat mau tak mau pemerintah melakukan langkah dengan membesarkan sektor investasi. Sektor investasi di angka 85 persen saat ini sedang dikawal bagaimana Indonesia menjadi tuan rumah G20 tentunya ini bagian upaya kita yang 85 persen bisa dilaksanakan maksimal,” papar Sigit.
Lebih lanjut, Sigit pun mengatakan saat ini Indonesia tengah membangun fondasi menjadi negara maju.
Baca Juga:
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Roycke Langie Bersilaturahmi dengan Pengurus MUI Sulut
Salah satunya dengan mengubah kebijakan dari negara konsumen menjadi produsen mengubah kebijakan yang tadinya melepas ekspor material mentah, saat ini disetop dalam rangka membuka hilirisasi di dalam negeri.
Hal itu dilakukan agar Indonesia mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki bisa melompat serta tak tergantung dengan negara lain.
“Transformasi yang ada pada satu sisi suatu lompatan jika kita bisa melakukan, namun di sisi lain ini berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. Menjaga fondasi ini bisa kita bangun dengan sinergitas.” jelas Sigit.
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Terkait dengan transformasi digital, dia pun mengingatkan akan menjadi tantangan sendiri bagi Polri. pada satu sisi menjadi hal yang memudahkan, khususnya dalam hal memprediksi sebagaimana keinginan menjadikan pemolisian prediktif dengan mengelola data yang ada mendapatkan rekomendasi dalam mengambil keputusan. Namun di sisi lain ada tantangan.
Dengan semua hal itu, Kapolri berharap jajarannya untuk tak menjadikan Polri Presisi hanya sebagai program kerja. Namun, juga bisa menjadi lompatan perubahan untuk kembali ke esensi sejarah Kepolisian yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Harapan saya di samping tugas kebijakan pemerintah. Saya kembali mengingatkan bahwa kita semua ingin mengukir sejarah Polri. Kita sudah buat road map menuju Polri yang Presisi. Tentu harapan saya ini bukan hanya program kerja, tetapi lompatan perubahan untuk kembali ke esensi sejarah kepolisian yang tentunya ini betul-betul dirasakan masyarakat. Polri yang mampu menjadi garda terdepan menjaga negara, Polri yang bisa diandalkan, profesional, dekat dicintai masyarakatnya,” tutup Sigit. [hot]