PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kerukunan, persatuan, dan toleransi antarumat beragama di Tanah Papua.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya pada acara pembukaan Temu Raya III Guru Sekolah Minggu (GSM) GKI se-Tanah Papua di Gedung KONI Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Sabtu (29/6/2025).
Baca Juga:
Yohana Dina Hindom Dilantik Menjadi Wakil Ketua Klasis GKI Fakfak
Mandacan menyampaikan rasa syukur atas penyertaan Tuhan hingga ia dapat menjalankan tugas sebagai Gubernur Papua Barat periode 2025–2030. Ia juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat, khususnya keluarga besar GKI di Tanah Papua serta warga Fakfak.
"Mari kita saling mendoakan. Doa itu didengar dan dijawab Tuhan. Puji Tuhan, Alhamdulillah, hari ini kita masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk mengabdi bagi pekerjaan Tuhan, bangsa, dan masyarakat," ujarnya.
Mandacan juga mengingatkan pentingnya peran sejarah dalam kehidupan rohani masyarakat Papua, mengacu pada kedatangan penginjil Otto dan Geisler di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855.
Baca Juga:
PKB Klasis Fakfak Menuju Kamping Temu Raya PKB se-Tanah Papua di Biak Numfor
"Tanah ini telah diberkati sejak firman Tuhan pertama kali dibawa masuk. Sekarang, tugas kita adalah menjadi berkat bagi orang lain," katanya.
Menurutnya, setiap orang memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, baik sebagai pejabat pemerintah, tokoh agama, maupun tokoh adat. Semua adalah bagian dari berkat Tuhan yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.
Mandacan turut menyampaikan apresiasi kepada Bupati Fakfak dan seluruh panitia atas terselenggaranya Temu Raya GSM yang dinilainya sebagai wujud komitmen bersama dalam membangun generasi muda Papua yang berkarakter, bermoral, dan berakhlak mulia.
"Sekolah Minggu adalah wadah strategis dalam membentuk kepribadian dan karakter anak-anak sebagai generasi penerus gereja, bangsa, dan daerah. Para guru Sekolah Minggu berada di garda terdepan dalam menanamkan nilai keagamaan, moral, dan etika," katanya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengalaman, peningkatan kapasitas guru, penguatan jaringan antar gereja, serta momentum refleksi atas tantangan ke depan dalam pengembangan pendidikan rohani anak.
Pemerintah Provinsi Papua Barat, lanjutnya, akan terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan rohani melalui Sekolah Minggu. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk berkolaborasi demi Papua Barat yang maju, sejahtera, bermartabat, dan mandiri.
Di akhir sambutannya, Mandacan mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk menjaga nilai-nilai kebersamaan sebagai fondasi membangun Papua.
"Kita jaga Indonesia, Indonesia jaga kita. Kita jaga Tanah Papua, Tanah Papua jaga kita. Fakfak adalah rumah kita bersama. Mari hidup rukun dan damai lintas suku, agama, dan budaya. Ini modal utama membangun masa depan bersama," pungkasnya.
[Redaktur: Hotbert Purba]