PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Jemaat GPI Papua Diaspora Pala-pala menggelar berbagai kegiatan “Diaspora Berkarya”, di antaranya, Puji-pujian, Games Edukatif dan Diskusi Panel, di Gedung Gereja GPI Diaspora, Minggu (8/12/2024).
Kegiatan ini mengusung tema "Pemaknaan Masa Raya ADVENT bagi Jemaat Diaspora dan Kesiapan Hati Menuju Masa Raya Natal 2024".
Baca Juga:
Bulan Kemerdekaan Agustus 2024 dengan Kapatuhan kepada Pemerintah
Pdt. Dr. Ronny Helweldery, M. Si yang juga Kepala P2SDM STT GPI Papua, kepada media ini, menyampaikan bahwa pihaknya hari ini melakukan pembinaan dan pelayanan khusus kepada warga jemaat GPI Papua Diaspora Pala-Pala Fakfak, terkait dengan mengisi masa raya advent.
"Pembahasan kami hari ini adalah pemaknaan tema natal nasional GPI, tetapi dialas juga dengan pemaknaan hari-hari Masa Raya Advent 4 minggu,"kata Pdt. Helweldery.
Ia mengatakan, dalam materi yang disampaikan dan didiskusikan bahwa gereja GPI Papua memulai dari jemaat, perlu memahami dengan baik supaya bisa menghayati masa raya Advent sebagai penantian kelahiran Yesus Kristus dan penantian kedatangan Kristus yang kedua kali.
Baca Juga:
Pdt Maurits Rohrohmana: GPI Papua sebagai Gereja Tetap Mendoakan Negara dan Bangsa
"Nah, karena itulah perlu diberikan penjelasan uraian tentang minggu-minggu advent I, II, III dan IV. Tekanannya ada pada tema dan fokus yaitu, minggu pertama itu disebut dengan tema pengharapan yang menegaskan bahwa peristiwa Yesus, peristiwa kedatangan Allah didalam Yesus Kristus dan juga kedatangan yang kedua nanti telah dinyatakan melalui nubuatan-nubuatan para nabi,"jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sehingga diminggu pertama ini, kita diyakinkan bahwa peristiwa Allah didalam Yesus Kristus baik ingkarnasi, kelahiran dan parousia kedatangannya yang kedua kali memiliki dasar yang kuat didalam tradisi kenabian.
"Minggu kedua Advent dengan temanya adalah pertobatan dan pembaharuan hidup. Jemaat diajak untuk komitmen mengakui kehidupannya dimuka tuhan dan juga didepan sesama, untuk membawa diri kepada aspek pengakuan dan pertaubatan, tetapi juga masuk kedalam aspek komitmen untuk membaharui hidup dibawah tuntunan kasih tuhan melalui kuat kuasa roh kudus,"jelas Pdt. Ronny.
Kemudian, Pdt. Ronny juga menyampaikan, di sini kita membaharui hubungan dengan tuhan, tetapi terlebih dinyatakan dalam pembaharuan-pembaharuan hubungan dengan sesama manusia.
"Mulai dari hubungan-hubungan sederhana dalam keluarga sampai kedalam hubungan-hubungan umat gereja juga masyarakat, jadi beritanya adalah semua kita harus mengambil komitmen untuk pertauban, pengakuan dan pembaharuan hidup. Bukan saja dalam kalangan gereja tetapi sampai dalam masyarakat berbangsa dan bernegara,"ujarnya.
Lanjut lagi, Pdt. Ronny Helweldery menambahkan, yang ketiga disebut dengan minggu sukacita, artinya pada minggu ketiga, kita bersukacita untuk siap menyambut kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan pada 25 Desember.
"Tematik sukacita ini mengajak kita juga untuk hidup dalam sukacita sebagai buah dari pertaubatan dan pembaharuan hidup, sambil menantikan Kristus yang akan datang nanti.
Sukacita ini menjadi modal spiritual yang kokoh bagi kita semua dalam menghadapi banyak sekali persoalan yang terjadi,"tandasnya.
Tambahnya, dan minggu Advent Keempat yaitu temanya adalah Kasih, disinilah kita memulai memasuki masa dimana merayakan Natal, akan menikmati kasih Allah yang real di dalam Kristus Yesus, dengan fokusnya pada peranan Maria di dalam penyelamatan Allah yang dirancang melalui Yesus Kristus.
"Disini mau menekankan tentang menikmati kasih, tapi kita juga harus sadar tanggungjawab kita untuk memberi diri dipakai oleh Tuhan sebagaimana Maria, yang memberi dirinya yang sederhana, tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki apapun, tetapi menyerahkan diri kepada Tuhan untuk menjadi alat kuasa Tuhan di dalam kehidupannya, sehingga lahirlah Yesus Kristus di dalam kehidupan kita semua," pungkasnya.
Di dalam diskusi panel, narasumber yang lain yaitu Pdt. Yolan L. Camerling, M. Si. yang juga Kaprodi PAK STT GPI Papua, memaparkan makna Tema Nasional.
[Redaktur: Hotbert Purba]