Wahananews-Papua Barat | Pelatihan membatik dengan ciri khas fakfak diselenggarakan selama lima hari bertempat di Aula terbuka Hotel Grand Papua.
Peserta diperkenalkan cara membatik tulis dan cap serta memilih warna membatik yang ternyata membutuhkan ketekunan dan kesabaran.
Baca Juga:
Perajin Batik Kediri Harap Pemerintah Fasilitasi Penjualan dan Tenaga Kerja
Hal tersebut dijelaskan Dwi Suheryanto selaku pelatih dari lembaga Wieza Batik Jogyakarta kepada media Papua-Barat.Wahananews.co di Fakfak.
Dwi Suheryanto Pelatih Membatik Asal Jogyakarta. (Foto: Frances, 14 September 2022)
Menurut Dwi suheryanto bahwa materi pelatihan terdiri dari pengenalan batik tulis dan batik cap, bagaimana cara menulis dan mencap pola di kain dengan pengenalan warna dan cara menuangkannya di kain sebagai media dasar.
Baca Juga:
Luncurkan Buku Batik Pakualaman, GKBRAA Paku Alam: Budaya Itu Artinya Menjaga Hati
Kesempatan yang sama seorang peserta pelatihan membatik Pdt. Lis Bahba mengungkapkan perasaan, bahwa ternyata membatik tidak gampang, kita butuh kesabaran dan ketelitian, ujarnya.
Pelaksanaan pelatihan membatik selama 5 hari dari 12 -16 September 2022 diikuti oleh peserta sebanyak 22 orang.
Pelatihan membatik menggunakan pola dan ciri khas Fakfak diselenggarakan oleh dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Fakfak dengan mendatangkan dua orang pelatih dari Lembaga Batik Wieza Jogyakarta. [hot]