Wahananews-Papua Barat | Guna mempertahankan hidup dan untuk menghidupi keluarga, warga masyakat Maybrat yang berada di kampung Seni Distrik Mare Selatan, harus turun berkebun massal untuk membuka lahan.
Berkebun terpaksa dilakukan untuk sumber penghasilan warga atas pangan, bisa dibilang daerah tersebut kurang perhatian pemerintah dalam hal bagaimana cara berkebun ataupun bertani untuk menunjang sumber pangan warga.
Baca Juga:
Menteri Pertanian Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Iduladha 2024
Pada hal belakangan ini, pemerintah menggaungkan telah swasembada pangan untuk Indonesia, tapi tidak demikian untuk Kampung Seni di Distrik Mare Selatan.
Warga di daerah tersebut masih susah mencari bahan pangan, selain hanya berkebun. Tanpa ada penyuluhan dari pemerintah, bagaimana cara berkebun atau bertani yang baik.
Sama halnya kata pengamat, juga peneliti pertanian dari Universitas Papua Dr Mulyadi, dosen pertanian di Universitas Papua bahwa lebih dari dua juta warga Papua dan Papua Barat terancam kelaparan jika pengiriman logistik dari luar daerah, khususnya beras, terganggu.
Baca Juga:
ID FOOD Pastikan Stok Sejumlah Komoditas Selama Libur Idulfitri 1445 H Aman
Warga membersihkan lahan kebun. (Foto: Agus Semunya / Wahananews)
Jadi, untuk mencegah hal itu, sejumlah warga melakukan kegiatan berkebun massal di Kampung Seni, Distrik Mare Selatan untuk mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri.
Walaupun Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat masing-masing mengatakan hingga kini stok pangan masih aman.
Sejumlah warga melakukan kegiatan berkebun massal, hal ini dilakukan puluhan warga kampung Seni distrik Mare Selatan kabupaten Maybrat Papua Barat ini guna mempertahankan diri.
Pantauan Reporter Wahananews di kampung Seni, Mare Selatan, Rabu (14/9) para warga bahu - membahu untuk membersihkan lahan dengan cara dibabat lalu dibakar, untuk dapat ditanami berbagai tanaman untuk keperluan warga nanti, sebagai bahan stok pangan untuk semua warga. [hot]