"Ucapannya itu beliau buktikan dengan membangun infrastruktur secara besar-besaran. Bahkan mungkin masuk kategori pembangunan terbanyak sepanjang sejarah Indonesia merdeka," tuturnya.
Darmizal melanjutkan, pada tahun 2019- 2024 ini, Presiden Jokowi juga terus melanjutkan pembangunan. Khususnya ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, penguatan jaringan ekonomi, pembelaan kepada UMKM dan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dijajaran pemerintahan serta BUMN.
Baca Juga:
Sinyal Reshuffle Prabowo: Menteri Tak Bekerja untuk Rakyat Akan Disingkirkan
"Kejengkelan Presiden Jokowi tersebut tentu harus menjadi perhatian serius seluruh jajaran pemerintahan. Hentikan ketergantungan pada produk impor dan manfaatkan produk dalam negeri semaksimal mungkin," jelas Darmizal.
Menurut alumni UGM Yogyakarta ini, kecintaan kepada produk dalam negeri adalah pondasi emas Indonesia memasuki periode 2024-2029 mendatang.
"Program pembangunan berkelanjutan tidak bisa hanya slogan dan lips service. Harus dipikirkan secara matang agar program pembangunan berkelanjutan itu dijalankan oleh pemerintahan hasil Pemilu 2024," urainya.
Baca Juga:
Demo Perangkat Desa Sepemko Subulussalam Minta Presiden RI Turunkan Tim Audit Keuangan
Darmizal menilai, periodesasi masa kerja Presiden tidak mencederai prinsip dasar demokrasi.
"Di ijabah atau tidak diskusi yang berkembang tersebut, semua tergantung pada anggota Dewan Yang Mulia di DPR/MPR RI. Mereka yang berkompeten dan berhak melakukan perbaikan aturan untuk itu. Pesta demokrasi tahun 2024 adalah golden way bagi Indonesia untuk Tumbuh dan Maju," pungkas satu alumni Jokowi di UGM ini.