Papua-Barat.WahanaNews.co, Raja Ampat - Direktorat Pembangunan Destinasi II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan tata kelola destinasi pariwisata di kawasan Kabupaten Raja Ampat, Selasa 25 Juni 2024
Deputi Kementerian Parekraf, Hariyanto mengatakan, Bimtek yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud dari komitmen Kementerian Parekraf bahwa kemajuan Pariwisata di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama, secara khusus Kabupaten Raja Ampat terutama keberpihakan pemerintah kepada masyarakat yang adalah pelaku utama Pariwisata.
Baca Juga:
6 Manfaat Solo Traveling yang Bisa Mengubah Hidupmu
"Melalui kegiatan bimtek ini, kami ingin memastikan bahwa Pariwisata itu milik bersama. Pariwisata harus menyentuh masyarakat, Pariwisata harus menunjukkan keberpihakannya kepada pelaku pariwisata itu sendiri. Sehingga dalam Bimtek ini kita terfokus, bagaimana para pelaku usaha di bidang pariwisata, para pihak yang terkait dalam pengelolaan Homestay," kata Hariyanto.
Olehnya, Hariyanto mengatakan salah satu hal yang menjadi perhatian bersama adalah para pelaku pariwisata dari aspek pengelolaan Homestay.
Sebagai penyedia layanan, kelayakan dan kebersihan merupakan hal yang paling utama.
Baca Juga:
Dear Traveler, Ini Destinasi Wisata Top Tahun 2022 Rekomendasi National Geographic
Apalagi kata Hariyanto, Indonesia saat ini telah berada pada peringkat ke-22 di dunia, hal tersebut tidak terlepas dari layanan pelaku pariwisata tanah air mengalami peningkatan secara drastis, yang mana dua tahun sebelumnya Indonesia berada pada peringkat ke-33.
"Kita memberikan wawasan strategis, maupun praktek praktisnya. Misalnya, Homestay itu harus bersih, harus menyediakan kasur, toilet dan kamar mandi harus bersih. Dan yang tak kalah penting adalah teknik-teknik komunikasinya serta penerapan hospitality bagi pelaku dan juga masyarakat sekitar Destinasi Wisata di Raja Ampat," urainya.
Lebih lanjut Hariyanto meyakini, pengelolaan Destinasi Wisata di Raja Ampat sudah berjalan dengan baik. Namun kata Hariyanto, tentu saja ada dinamika yang harus dimaksimalkan, diantaranya perkembangan informasi dan teknologi serta perilaku wisatawan yang juga berubah.
"Kami meyakini, pengelolaan Destinasi Wisata itu relatif sudah berjalan dengan baik. Tetapi tentu kerja ada dinamika, bagaimana perkembangan informasi dan teknologi, bagaimana perilaku wisatawan yang juga berubah," imbuhnya.
Hal terpenting yang menjadi karasteristik dalam penanganan pengembangan kepariwisataan adalah berbasis Kearifan Lokal dan nilai-nilai keterampilan masyarakat.
Hal tersebut bukan hanya berlaku di Raja Ampat, tetapi penerapan pariwisata berbasis Kearifan Lokal di terapkan di seluruh Indonesia.
"Jadi, salah satu karakteristik yang terpenting dalam pengembangan kepariwisataan adalah berbasis Kearifan Lokal dan nilai-nilai jenius masyarakatnya. Ini bukan berlaku di Raja Ampat saja, tapi secara keseluruhan di Indonesia," Deputi Kementerian Parekraf, Hariyanto mengakhiri.
[Redaktur: Hotbert Purba]