WahanaNews-Papua Barat I Warga Pengungsi Kisor dan Aifat Timur kurang lebih 1 Tahun hidup sebagai pengungsi, dimana situasi kehidupan mereka sebagai pengungsi cukup berat.
Demikian disampaikan salah satu Anggota DPRD PB Agustinus R Kambuaya dalam keterangan tertulis melalui pesan WhatsApp kepada Papua-Barat.Wahananews.co, Sabtu (12/11).
Baca Juga:
Pasangan MUSA Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian, Karel Murafer: Maybrat Butuh Perubahan
Para pengungsi harus memulai kehidupan ulang dari titik nol, di mana segala kebutuhan sehari-hari terancam, apa lagi menumpang di rumah orang lain, kampung dan tempat lain, kata Agustinus Kambuaya.
Pengungsi Aifar Timur berbeda faktornya. Bukan kejadian bencana Alam atau Gempa Bumi atau Relokasi dan Penggusuran lokasi untuk pembangunan.
Pengungsi atau eksodus Aifat Timur disebabkan oleh konflik bersenjata, sehingga belum bisa dipastikan keadaan ini kapan berakhir, ujarnya.
Baca Juga:
Pasangan "MUSA" Sambangi Posko Dapur Demokrasi Distrik Ayamaru Timur, Warga Sambut dengan Acara Adat Maybrat
Selama konflik masih berlangsung, Masyarakat di Aifar Timur berstatus tetap mengungsi.
“Jadi saya mengajak semua yang tergerak dan hatinya untuk mau memberikan donasi baik sembako, pakaian dan bantuan lainnya untuk membantu mereka yang membutuhkan”, ajaknya.
Hal yang penting Lain menjadi perhatian Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten adalah; pertama, adanya bantuan Biaya Studi SD, SMP,SMA bahkan Biaya Kuliah Anak-anak pengungsi.