WahanaNews-Papua Barat | Anak – Anak disalah satu perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Fakfak wilayah Perkebunan Sawit PT. Rimbun Sawit Papua butuh perhatian pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak untuk dapat mengakomodir permintaan warga yang menjadi karyawan perkebunan, di mana anak -anak usia sekolah dapat pendidikan yang selayaknya.
Diharapkan anak-anak karyawan bisa bersaing dan mendapat pemenuhan pendidikan sekolah yang layak.
Baca Juga:
KPU Papua Barat Batalkan Keputusan KPU Fakfak, Pasangan UtaYoh Kembali Ditetapkan Peserta Pilkada 2024
Hal tersebut disampaikan Pdt. Lois D. Tilaporu sebagai pimpinan Jemaat GPI Papua Elim Bomberay yang memiliki juga wilayah pelayanan dalam areal perkebunan sawit PT. Rimbun Sawit Papua, pada Minggu (20/3).
Kepada WahanaNews di Fakfak, Dia mengutarakan keprihatinan melihat anak-anak Jemaat dan juga anak-anak yang lain diwilayah PT. Rimbun Sawit Papua pada dua estate harus menempuh jauh bersekolah di Distrik Bomberay, jauh dari perkebunan yang jaraknya kurang lebih 20-30 km.
Pdt. Lois D. Tilaporu memberi masukan kepada pemerintah Kabupaten Fakfak untuk bersinergi dengan pihak perusahaan perkebunan PT. Rimbun Sawit Papua dapat menyediakan satu kelas sekolah diwilayah Perkebunan.
Baca Juga:
Ketua Kerukunan Lembata Kabupaten Fakfak: Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput di Pilkada 2024
Pemkab diharapkan dapat membentuk kelas jarak jauh atau sekolah satu atap di perkebunan tersebut, tentu terlebih dahulu disurvei sesuai kebutuhan warga.
“Banyak anak – anak usia sekolah belum mendapat pendidikan, karena akses mendapat pendidikan terlalu jauh ke Bomberay, kata Pdt Lois.
Jadi, pihaknya (red-Gereja ) berpikir bagaimana bermitra dengan Pemkab Fakfak, agar anak-anak usia sekolah di perkebunan sawit tersebut dapat mengenyam pendidikan.