WahanaNews-Papua Barat | Fientje Suebu, asal Sentani Papua dilantik sebagai Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Selandia Baru oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Perempuan ini adalah anak seorang Kepala Suku di Papua.
Baca Juga:
Pemerintah Arab Saudi Menunjuk Faisal al-Mujfel Sebagai Duta Besar Baru untuk Suriah
Fientje Suebu dilantik bersama 17 dubes lainnya oleh Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta belum lama ini.
Sebelum dilantik, Fientje Suebu dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan.
Perempuan asal Papua tersebut ternyata sudah 31 berkarier di Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga:
Pandangan Para Duta Besar dalam Penguatan Hubungan Diplomatik dengan Indonesia
Anak dari kepala suku di Papua dikutip dari Peranperempuan.id, Fientje Suebu adalah anak perempuan satu-satunya di antara lima putra seorang kepala suku di Papua.
Ia sempat menempuh pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri.
Sebelum dilantik sebagai Kedubes Selandia Baru, Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India.
Ia menduduki jabatan tersebut sejak Februari 2018.
"Bangga dipercayakan dengan posisi ini, merupakan kehormatan bagi saya dan keluarga untuk bisa melayani bangsa,” kata Fientje saat dihubungi melalui telepon dikutip dari Peranperempuan.id.
Ia mengaku tak menyangka akan menjadi seorang diplomat. Setelah lulus sekolah dinas, ia direkrut oleh Departemen Luar Negeri dan ia pindah ke Jakarta.
Fientje dan suaminya, Pendeta Philpus Sarwom memiliki tiga orang anak. Fientje mengaku tidak mudah menjalani peran sebagai seorang ibu dan diplomat.
Tugas mengharuskannya untuk melakukan perjalanan ke negara lain setiap tiga sampai empat tahun.
Salah satu tantangannya adalah beradaptasi dengan berbagai sistem pendidikan di negara lain.
Tidak hanya di mancanegara bahkan di Indonesia, keluarganya berjuang untuk mengimbangi kesenjangan.
“Kami harus mengelola bermacam perbedaan budaya yang sangat besar, baik di sekolah dengan perbedaan mata pelajaran dan pekerjaan rumahnya,” ujarnya.
“Pada satu titik waktu keluarga diminta untuk pindah selama ujian sekolah, sebagai akibatnya anak-anak harus diturunkan kelasnya,” kata dia.
Karir Fientje didukung oleh sang suami yang memilih tinggal di Jakarta dengan tiga anaknya agar bisa menyelesaikan pendidikan.
Namun mereka menekankan rasa hormat dan cinta dari keluarga mereka.
Dengan karier yang ia dapatkan, Fietnje ingin menunjukkan bahwa orang Papua mampu berdaya seperti yang lainnya.
Fientje percaya bahwa perempuan Indonesia dan khususnya perempuan Papua dapat menjadi agen perubahan di bidangnya masing-masing.
Tidak hanya menduduki posisi eksekutif, legislatif atau yudikatif. Namun yang terpenting mampu bersaing dalam era globalisasi ini.
"Prestasi yang menghasilkan kebahagiaan. Kami berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini dan merasa senang karenanya, baik di tempat kerja, di rumah, membesarkan keluarga dan memelihara hubungan, mendidik anak-anak, atau apapun yang mengarah pada kepuasan adalah kesuksesan”, Fientje Suebu, asal Sentani Papua mengakhiri. [hot]