WahanaNews-Papua Barat I Presiden RI Joko Widodo hari ini, Kamis (14/10) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kita memang ingin Pelabuhan Labuan Bajo yang lama bersih. Karena di sana adalah kawasan wisata. Sehingga kita geser ke sini untuk terminal (khusus logistik). Saya apresiasi Terminal ini bisa dikerjakan dengan cepat yang dimulai pada Agustus 2020, dan hari ini sudah diresmikan,” jelas Presiden.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Presiden mengatakan, Terminal Multipurpose Wae Kelambu menjadi pelabuhan logistik yang besar, sehingga dalam jangka 10 s.d 15 tahun kedepan masih dapat digunakan mendistribusikan barang-barang logistik di NTT dan sekitarnya.
“Biaya logistik kita dibanding negara tetangga masih jauh tertinggal. Biaya logsitik mereka hanya 12 persen, tetapi kita masih 23 persen lebih. Artinya ada yang tidak efisien. Maka itu dibangunlah infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, bandara dan lain-lain, karena kita ingin barang-barang kita bisa bersaing dengan negara lain,” ungkap Presiden.
Selain meresmikan Terminal khusus logistik di Wae Kelambu, Presiden juga sekaligus meresmikan penggabungan PT Pelindo I s.d IV menjadi satu yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Presiden mengapresiasi, setelah menunggu selama 7 (tujuh) tahun, akhirnya penggabungan Pelindo dapat direalisasikan hari ini. Presiden berharap, biaya logistik Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, memiliki jaringan yang luas dan terkoneksi dengan negara-negara lain, serta bisa masuk ke dalam Supply Chain Global.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Sementara itu, Menhub mengatakan, pembangunan Terminal Multipurpose ini mulai dibangun Kemenhub pada Agustus 2020, sebagai tindak lanjut arahan Bapak Presiden untuk menjadikan Pelabuhan Labuan Bajo di pusat kota sebagai area pariwisata utama. Sedangkan Pelabuhan bongkar muat dipindahkan ke Wae Kelambu.
“Pembangunan terminal ini menggunakan dana APBN dan BUMN, dimana pembangunan sisi laut dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya. Sedangkan pembangunan infrastruktur dari sisi darat dikoordinasikan oleh PT. Pelindo 3 (yang sekarang menjadi PT. Pelabuhan Indonesia) dan dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya,” jelas Menhub.
Pelabuhan ini fokus melayani lalu lintas logistik dan kegiatan bongkar muat komoditas seperti peti kemas, general cargo dan curah cair, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Induk Pelabuhan Labuan Bajo yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 117 Tahun 2021.