Wahananews-Papua Barat | Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Taki Reinhard Parapat mengatakan, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebaiknya melihat fakta sejarah pembangunan masa lalu.
"AHY jangan seperti "buruk muka cermin dibelah," kata Taki kepada wartawan, Sabtu 17 September 2022.
Baca Juga:
100 Hari Kerja Menteri AHY, Bagian dari Transparansi dan Akuntabilitas Institusi Pemerintah
Hal itu dikatakan Taki sapaan akrabnya, menanggapi pernyataan AHY yang menyingung pemerintahan Presiden Jokowi tinggal menggunting pita era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut loyalis Jokowi sejak Gubernur DKI Jakarta itu, AHY seharusnya menjadikan pernyataannya sebagai refleksi diri.
"Coba kita lihat. Banyak hal yang dilakukan pada pemerintahan Jokowi saat ini. Pembangunan merata dimana-mana. Itu murni insiatif Jokowi. Jikapun ada yang melanjutkan pemerintahan sebelumnya itu sesuatu yang wajar," kata dia.
Baca Juga:
Uruguay Pelajari Kebijakan Pertanahan Indonesia
Ia mengungkapkan, justru ada di era pembangunan Bapaknya yang mangkrak dan menghabiskan banyak uang negara.
"Bila ada waktu luang, jalan-jalan ke mega proyek Hambalang. Itu bukti nyata pembangunan yang mangkrak di era Bapaknya. Saat itu, banyak kroni-kroni mereka yang masuk bui gara-gara pembangunan Hambalang itu," ujar dia.
Masih menurut Taki, pernyataan AHY tersebut hanya mencari sensasi ke publik. Meskipun, sensasi itu tidak akan mendongkrak popularitasnya pada Pilpres 2024 nanti.
Lebih bijak AHY fokus bergaul dengan parpol untuk niatan-nya maju Pilpres 2024 dengan matang. Jangan sampai menjadi basi ditinggalkan parpol yang sudah mengusung capres lainnya. Sayang investasi politik setelah keluar dari militer, bisa sia-sia seperti pengalaman sebelumnya.
"Sekali lagi kami sampaikankan AHY itu belum berbuat apapun untuk negara ini. Sebagai negara sangat menjunjung demokrasi bebas saja mengkritisi Presiden Jokowi, tapi harus rasional. Jangan mengkritisi hanya untuk mendompleng popularitas semata," urai Taki.
Kata Taki, walaupun kesuksesan pemerintah Jokowi tidak di apresiasi AHY, tidak akan merubah semangat Jokowi berbuat yang terbaik untuk rakyatnya.
"Jokowi lebih bangga ketika mendapatkan banyak apresiasi dari mayoritas rakyat Indonesia yang sudah merasakan betapa banyak manfaat didapatkan karena pembangunan yang agresif dan masif dilakukan Presiden Jokowi selama ini," kata Taki.
Sebelumnya, dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (15/9) AHY mengatakan, proyek infrastruktur yang dikerjakan Jokowi selama ini tidak membutuhkan waktu lama untuk final lantaran separuh lebih progresnya merupakan peninggalan proyek SBY.
"Banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen, tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal tidak?. Ya kita tidak perlu juga diapresiasi. Tapi jangan mengatakan, 'Ini kehebatan kita (kepemimpinan Jokowi)', satu tahun gunting pita," kata AHY saat itu. [hot/wit]