PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Raja Ampat - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bersuara lantang mendesak Presiden Prabowo Subianto agar turun tangan dan menghentikan eksploitasi alam di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Seruan itu dilayangkan Susi Pujiastuti menanggapi PT Gag Nikel yang kembali beroperasi atas izin Kementerian ESDM.
Lewat cuitannya di akun X pribadinya pada Senin 15 September kemarin, Susi Pudjiastuti pun menyebut aksi perusakan lingkungan di Raja Ampat lewat eksplorasi tambang tidak bakal termaafkan.
Baca Juga:
Surat Terbuka DPP ASITA Tentang Ancaman Aktivitas Tambang Nikel di Kawasan Wisata Raja Ampat
Dia (Susi Pudjiastuti) 'mencolek' akun X milik Presiden Prabowo agar desakannya untuk menyetop izin pertambangan di Raja Ampat bisa didengar langsung oleh kepala negara.
"Pak Presiden @prabowo, @setkabgoid @KemensetnegRI Raja Ampat adalah Warisan Bangsa yang tidak ternilai untuk Generasi yg akan datang. Kerusakan yg akan terjadi tidak mungkin termaafkan," cuit Susi Pudjiastuti
Lewat cuitannya tersebut, pemilik maskapai penerbangan Susi Air itu pun mengungkap alasannya mendesak Prabowo karena khawatir izin yang kembali diterbitkan Kementerian ESDM soal eksplorasi tambang di Raja Ampat bisa menjadi blunder kepada presiden.
Baca Juga:
Langkah Berani Prabowo: Raja Ampat Diselamatkan, Mafia Tambang Ketar-Ketir
"Sebagai pendukung Bapak @prabowo saya tidak rela bila nanti kesalahan ditimpakan kepada Bapak. Dengan segala hormat mohon hentikan semua panambangan di wilayah Raja Ampat," tulis Susi ditutup dengan emoji tangan melipat.
Diketahui, pemerintah banjir kritikan dari kalangan aktivis lingkungan setelah izin eksplorasi tambang PT GAG Nikel di Raja Ampat diberikan oleh Kementerian ESDM.
Beroperasinya pertambangan di Raja Ampat itu pun membuat Greenpeace murka.
Di tengah ramainya penolakan izin tambang di Raja Ampat, Kementerian ESDM belum lama ini buka suara. Dalih Kementerian ESDM soalnya kembali beroperasinya PT GAG Nikel di Raja Ampat dalam rangka evaluasi audit lingkungan oleh pemerintah.
Seperti dilansir dari laman Suara.com, Klaim mengenai evaluasi lingkungan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno.
"Kalau itu kan (pengoperasian tambang nikel) dalam rangka untuk evaluasikan audit lingkungan secara menyeluruh itu kan harus dalam kondisi operasi," klaimnya ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Tri mengaku ESDM telah melakukan evaluasi terhadap operasional PT Gag Nikel tersebut dan sudah dilaporkan ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
[Redaktur: Hotbert Purba]