Wahananews-Papua Barat | Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November, yang dimana tanggal tersebut juga bersamaan dengan hari lahirnya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peran guru sangatlah besar dalam meningkatkan sumber daya manusia bangsa ini.
Dengan begitu pentingnya peran guru bagi bangsa ini, maka seharusnya pemerintah pusat maupun daerah harus memberikan prioritas ataupun perhatian khusus dalam hal ini, seperti menjamin dan memastikan setiap sekolah memiliki tenaga pengajar yang cukup, serta menjamin dan memastikan juga kesejahteraan bagi para pahlawan tanpa jasa tersebut.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
Harapan tersebut sepertinya masih jauh dari kenyataan, sebab faktanya di lapangan bahwa masih ada sekolah yang hanya diajar oleh satu dan dua guru saja.
Lebih mirisnya lagi adalah, untuk kesejahteraan para guru pun terkadang para guru harus turun kejalan atau demo untuk menuntut hak mereka.
Ketua Komunitas Suka Membaca Papua (KSMP), Lamek Dowansiba, saat dijumpai dalam sebuah kegiatan menyampaikan selamat hari guru buat semua guru dimanapun berada secara khusus di Tanah Papua.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
Dirinya juga tidak menampik bahwa sesuai dengan fakta yang dirinya temui di lapangan, baik di Manokwari ataupun daerah lainnya di Papua Barat, bahwa masih ada sekolah yang minim tenaga pengajar, sehingga memaksa guru tersebut harus mengajar semua bidang mata pelajaran.
Lamek Dowansiba saat mengajar.
"Masih ada sekolah di kampung-kampung yang sekolahnya kekurangan guru. Banyak guru yang mengajar tidak sesuai bidangnya, akibat tidak adanya guru sesuai mata pelajaran di sekolah tersebut. Seperti guru agama terpaksa harus mengajar matematika, karena guru matematika tidak ada", ucapnya, Kamis (24/11) kepada Wahananews.co.
"Saya juga pernah ikut dan melihat guru-guru khususnya tenaga honorer melakukan aksi menuntut hak-hak mereka kepada pemerintah. Hak mereka tidak besar, tapi pembayarannya pun kadang terlambat", tambah Lamek.
Melihat persoalan- persoalan yang beragam di lapangan, Lamek mempertanyakan, akan jadi apa generasi Papua kedepan apabila tidak dapat memperoleh ilmu dengan baik di sekolah karena tidak adanya guru?Apakah mungkin SDM Papua bisa bersaing kedepan apabila tidak dibekali ilmu pengetahuan sejak dini?
Sehingga dalam moment hari guru ini dirinya meminta agar pemerintah pusat dan secara khusus pemerintah daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten, agar benar-benar melihat persoalan tersebut dan memberikan perhatian lebih di bidang pendidikan, ketersedian guru dan juga mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pendidikan, harus dilakukan demi masa depan anak-anak Papua. [hot]