Wahananews-Papua Barat | Tradisi Gereja Maghi atau Masjid Maghi dan atau Sekolah Maghi di Kabupaten Fakfak harus dirawat baik dan dilestarikan untuk anak cucu ke depan.
Hal tersebut disampaikan Markus Tulung Kadang salah satu anggota DPRD Kabupaten Fakfak periode 2019-2024.
Baca Juga:
Ketua Kerukunan Lembata Kabupaten Fakfak: Gunakan Hak Pilih Saudara, Jangan Golput di Pilkada 2024
Markus Tulung Kadang yang juga seorang mantan pendidik menghimbau kepada warga kabupaten Fakfak agar merawat baik semangat kekerabatan dan tolong menolong yang sudah berlangsung sejak leluhur.
Markus Tulung Kadang, juga mengharapkan dari para generasi muda asli Fakfak agar memelihara dan melestarikan tradisi gereja maghi, Masjid maghi, Sekolah maghi untuk kemasyalahatan orang banyak yang telah diwariskan para leluhur dengan dilandasi falsafah satu tungku tiga batu.
Semangat solidaritas yang nampak pada acara gereja maghi, dimana dihadiri berbagai lapisan masyarakat di kabupaten Fakfak, ini membuktikan tidak ada perbedaan agama dan suku bangsa dengan merajut saling tolong menolong dan berhasil mengumpulkan uang sebanyak seratus enam juta tujuh ratus ribu rupiah.
Baca Juga:
Sembilan Hari Jelang Pilkada, PPD Fakfak Gelar Bimtek Tungsura dan Penggunaan SIREKAP
Tradisi atau kebiasaan ini telah ada sejak dahulu kala dan bermula dari tradisi membayar mas kawin anak perempuan yang diminang seorang anak lelaki dengan partisipasi ini tidak hanya dilakukan pihak lelaki, tetapi semua kenalan dan teman bahkan para pejabat ikut hadir.
Sesuai pantauan media Papua-Barat.Wahananews,co di lokasi kegiatan gereja maghi pada sabtu pekan lalu tanggal 6 agustus 2022, kegiatan untuk menopang peresmian Gereja GPI Papua Imanuel Werba di kampung Werba distrik Fakfak Barat yang mana peresmian gereja tesebut direncanakan pada tanggal 21 Agustus 2022 bulan ini. [hot]