Wahananews-Papua Barat | Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, SH menyampaikan Selamat Datang kepada Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang besok (Rabu, 22/12) bakal berkunjung ke Manokwari, Ibukota Provinsi Papua Barat.
Bagi Panglima Kodam XVIII/Kasuari dan jajarannya mungkin kunjungan Panglima TNI, Jenderal Andika merupakan pemenuhan jadwal kerja beliau ke Papua dan Papua Barat.
Baca Juga:
117 Perwira TNI Dimutasi, Danpaspampres dan Pangdam Jaya Berganti
Tapi bagi masyarakat sipil dan para aktivis hak asasi manusia (HAM), kunjungan seorang Panglima TNI memiliki arti penting untuk melihat sejauh mana prinsip-prinsip HAM dapat dielaborasikan dalam konteks praktek penegakan hukum dan perlindungan HAM, kata Warinussy, Selasa (21/12) di Manokwari.
Terutama dalam konteks pelaksanaan kebijakan di sektor pertahanan negara dan keamanan nasional, khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat secara khusus, dan Tanah Papua secara umum.
Belum lama ini Panglima TNI telah memberi sinyal positif bahwa dirinya akan memberi akses ditindak-lanjuti kasus dugaan Pelanggaran HAM di Paniai.
Baca Juga:
Panglima Agus Subiyanto Mutasi 237 Pati, 9 Mayjen TNI Ikut Digeser
Hal ini sungguh baik, namun tidak kalah penting kami ingin memperoleh penegasan Panglima TNI Jenderal Andika akan penyelesaian kasus Maybrat, ujarnya.
Khususnya dalam konteks pemulihan trauma dan penanganan para warga masyarakat dari wilayah Aifat di Kabupaten Maybrat yang sudah beberapa bulan ini meninggalkan kampung halaman mereka dan pergi mengungsi ke wilayah Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong dan kota Sorong serta Kumurkek-Kabupaten Maybrat.
Menurut Warinussy, Panglima TNI kiranya dapat mempertimbangkan untuk menarik personil non organiknya dan memberi kesempatan pertama bagi personil teritorial di Papua Barat untuk membantu Polri dalam penegakan hukum lebih lanjut.