PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Produser Jukulele Ahmad Rumalolas kepada WAHANANEWS, Kamis (21/8/2025) mengatakan membuat gitar maupun Jukulele merupakan hobinya, dan selain produksi gitar jukulele juga dirinya melatih anak-anak dari tingkat pemula hingga professional.
Demikian disampaikan Ahmad di tempat tinggalnya yang sekaligus sebagai workshop di kompleks Tubuden Merapi Danaweria, Fakfak.
Baca Juga:
Disperindag Kabupaten Fakfak Lakukan Penertiban di Pasar Thumburuni, Harapan Fungsi Pasar Sesuai Peruntukan
Ahmad Rumalolas sejak lama sudah hoby membuat gitar dan jukulele, ia juga menjaga kualitas dengan bahan-bahan unggul berkualitas guna memproduksi gitar dan jukulele.
Gitar dan Jukulele buatan Ahmad Rumalolas. (Foto: WAHANANEWS.CO/Frances)
Baca Juga:
Sarana dan Prasarana Pasca Panen Pala Masih Lemah, Pemerintah Harus Turun Tangan
Kalau ditanya harga per unit, Ahmad Rumalolas yang juga pimpinan "Lembaga Lampu Kita" yang juga fokus pada pemberdayaan UMKM dan koperasi, mengatakan harga jual dapat dibicarakan ketika ingin membeli.
Ahmad Rumalolas berdomisili di Jalan Warahmade, Kelurahan Danaweria, Fakfak. Provinsi Papua Barat untuk kontaknya dapat menghubungi ada nomor hp +62 853-1090-1617.
Dikutip berbagai sumber, Jukulele (ukulele) adalah alat musik petik kecil yang menyerupai gitar dengan empat senar, berasal dari Portugis dan dipopulerkan di Hawaii, serta digunakan dalam berbagai jenis musik, termasuk musik keroncong di Indonesia.
Kata "ukulele" diperkirakan berarti "kutu yang melompat" karena gerakan cepat jari pemainnya, atau bisa juga berarti "hadiah yang datang dari jauh".
Ciri-ciri Jukulele
Bentuk dan ukuran: Umumnya kecil dan menyerupai gitar, meskipun ada variasi ukuran seperti sopran, konser, tenor, dan bariton.
Senar: Memiliki empat senar, biasanya terbuat dari nilon.
Bahan: Terbuat dari kayu, dan di Indonesia juga ditemukan modifikasi dari tempurung kelapa.
Cara memainkan: Dimainkan dengan cara dipetik, mirip dengan gitar.
[Redaktur: Hotbert Purba]