PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Sorong - Upaya memastikan ketersediaan uang Rupiah selama Ramadan dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446H/2025, Bank Indonesia memastikan bahwa saldo uang layak edar (ULE) di Kas Titipan Kota Sorong saat ini sebesar Rp279 miliar.
Dana ini disalurkan melalui Kas Titipan yang dikelola oleh Bank Mandiri, yang berperan dalam mendukung kelancaran distribusi uang tunai guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan perbankan selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446H/2025.
Baca Juga:
Survei BI Februari 2025: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Tetap Kuat
Sebagai perbandingan, pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun sebelumnya, outflow kebutuhan uang tunai di Kota Sorong tercatat sebesar Rp61 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Setian dalam keterangan tertulis di Sorong, dikutip Jumat (14/3/2025).
Menurutnya, dengan ketersediaan saldo ULE yang jauh lebih besar tahun ini, Bank Indonesia memastikan bahwa persediaan uang dalam jumlah dan pecahan yang sesuai mencukupi untuk memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat, baik untuk transaksi sehari-hari maupun dalam rangka tradisi berbagi selama Idulfitri.
Baca Juga:
Mengenali Perlindungan Konsumen di Era Digital Bersama Bank Indonesia Papua Barat
"Harapan kelancaran transaksi tunai di Kota Sorong dan sekitarnya dapat terjaga dengan baik, serta masyarakat dapat memperoleh uang layak edar sesuai kebutuhan tanpa mengalami kendala dalam proses penukaran atau transaksi tunai lainnya," ujar Setian.
Sambungnya, sebagai bagian dari upaya memastikan kelancaran sistem pembayaran selama Ramadan dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446H/2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat menegaskan komitmennya dalam menjaga kecukupan uang tunai serta mendorong pemanfaatan transaksi non-tunai di masyarakat.
"Bank Indonesia telah mengembangkan berbagai inovasi sistem pembayaran yang dapat dimanfaatkan selama HBKN, seperti alat pembayaran berbasis kartu (kartu debit/kredit), QRIS, serta layanan transfer melalui BI-FAST, SKNBI, dan BI-RTGS. Untuk mendukung kenyamanan transaksi masyarakat, Bank Indonesia juga akan terus mengawasi kelancaran transaksi non-tunai sepanjang Ramadan dan Idulfitri 2025," terangnya.
Sebagai bentuk optimalisasi pemanfaatan transaksi digital, Bank Indonesia memanfaatkan momentum Ramadan tahun ini dengan menggelar Pasar Takjil Ramadhan (QRIS Safari Ramadhan Penuh Berkah) di Kota Sorong pada 25-26 Maret.
Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan perbankan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat, yang memiliki UMKM binaan pengguna QRIS untuk membuka booth dan berjualan di Pasar Takjil Ramadhan. Melalui penyelenggaraan ini, Bank Indonesia berupaya agar awareness dan akseptasi QRIS di kalangan masyarakat dapat ditingkatkan, sehingga transaksi dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, efisien, dan inklusif.
Selain itu, dalam upaya memastikan keamanan transaksi masyarakat, Bank Indonesia terus melakukan edukasi perlindungan konsumen melalui berbagai kanal komunikasi. Melalui tagline “PeKA (Peduli, Kenali, Adukan),” masyarakat diajak untuk lebih waspada dalam bertransaksi, memahami cara melindungi data pribadi, serta mengenali berbagai modus penipuan yang dapat merugikan konsumen. Masyarakat juga dihimbau untuk mengetahui saluran pengaduan resmi apabila mengalami kendala atau tindakan yang merugikan dalam bertransaksi.
Dalam menghadapi peningkatan volume transaksi selama HBKN Idulfitri, Bank Indonesia memastikan seluruh infrastruktur sistem pembayaran berfungsi dengan optimal, sehingga layanan sistem pembayaran tetap berjalan dengan aman, lancar, dan efisien sepanjang periode libur Lebaran.
Lanjutnya, upaya menjaga stabilitas inflasi dan kestabilan ekonomi di Papua Barat Daya dalam menghadapi HBKN Ramadan dan Idul Fitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sorong dan Kabupaten Sorong telah melakukan High Level Meeting (HLM) yang dihadiri masing-masing Walikota Sorong dan Bupati Sorong pada 11 dan 12 Maret 2025.
"Dalam High Level Meeting (HLM) tersebut, dibahas berbagai strategi pengendalian inflasi yang akan diterapkan untuk menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, serta komunikasi efektif guna mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan selama HBKN Ramadan dan Idulfitri, " demikian Setian.
Sejalan dengan pertemuan HLM sebelumnya, Bank Indonesia dan TPID terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk distributor, dan pelaku usaha, guna memastikan kebijakan pengendalian inflasi berjalan optimal. Dengan sinergi yang kuat antara pemangku kepentingan, diharapkan langkah-langkah strategis yang telah disepakati dapat menjaga stabilitas harga, daya beli masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Papua Barat Daya.
[Redaktur: Amanda Zebahor]