WahanaNews-Papua Barat I Tanaman pala Tomandin merupakan tanaman perkebunan yang memiliki potensi sebagai komoditas ekspor.
Penanganan pasca panen pala yang tepat dapat meningkatkan kualitas biji dan fuli pala untuk diekspor.
Baca Juga:
Dekranasda Provinsi Papua Barat Gelar Sosialisasi Perizinan bagi Pelaku UMKM di Kabupaten Fakfak
Buah pala yang akan dipanen harus diperhatikan umur pala tersebut, jangan sampai dipetik terlalu muda untuk tetap menjaga kualitas, apalagi Biji Pala Tomandin Fakfak diekspor ke berbagai Negara.
Dalam memetik pala di Fakfak harus mengikuti aturan yang ada, yaitu Sasi Adat Pala (Sasi / larangan dengan menggunakan "tanda").
Adapun mamfaat Sasi Adat Pala menguntungkan petani dalam menjaga kualitas pala yang diinginkan buyer atau pembeli dari luar negeri.
Baca Juga:
Kementerian Desa PDTT Berikan Bantuan Pengering Pala kepada Pemkab Fakfak
Hal ini disampaikan Kepala dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Ir. Abdulrahim Fatamasya, M.Si saat Prosesi Lepas Sasi Pala di Kampung Kramongmongga oleh Tokoh Adat disaksikan Pemkab Fakfak dan beberapa Pembeli Pala, Rabu (20/10/2021).
Buah pala sebaiknya dipetik langsung dari pohon saat sudah masak petik, ujar Abdulrahim.
Lanjut kadis, lepas Sasi Pala di Kampung Kramongmongga bertujuan supaya petani pala memetik pala mengikuti atuan sesuai sasi adat pala yang dibuat para tokoh adat.
“Saya himbau kepada masyarakat memperhatikan masa petik, harus betul - betul masak untuk menjaga kualitas pala”, imbaunya.
Jangan sampai memetik buah pala belum waktunya, atau masih muda. Jadi dengan adanya sasi adat pala diharapkan petani pala paham dan mengikuti aturan panen untuk menjaga kualitas pala.
Sasi adat pala ini akan terus di sosialisasikan ke petani pala di berbagai distrik di fakfak, baik pala pantai dan pala gunung, memang baru 2 distrik yang sudah mengetahui sasi adat pala ini, tutup Kadis Abdulrahim Fatamasya. [hot]