WahanaNews-Papua Barat | Alkisah nama Jemaat GPI Papua Kiratu Urisa dijelaskan Yermias Refideso kepada Papua-Barat.WahanaNews.co, saat meliput persidangan Sinode GPI Papua Ke- X dan Musyawarah Pelayanan V Gereja di Merauke, Kamis, 27 Oktober 2022.
Dari cerita yang disampaikan Yermias Refideso bahwa alkisah masuknya Injil di Kampung Urisa yang dibawa oleh Guru Injil Pertama Guru Tutuarima (asal Maluku).
Baca Juga:
Pdt Maurits Rohrohmana: GPI Papua sebagai Gereja Tetap Mendoakan Negara dan Bangsa
Guru Tutuarima mendapat seorang pemandu dari Kampung Urisa yaitu Kirari.
"Dari kedua tokoh pelaku masuknya Injil di Kampung Urisa, maka nama Jemaat Kiratu merupakan gabungan kata dari nama kedua Tokoh di atas, Kiratu yaitu asal penggalan kata Kira dari tokoh Pendamping Penginjil bapak Kirari dan Tu berasal dari nama Penginjil bapak Tutuarima, jelas Yermias Refideso.
Penatua Yermias Refideso masuk ke dunia pelayanan di GPI Papua, dimulai dari Pengurus pemuda klasis dua periode 2003-2012 di Klasis GPI Papua Teluk Arguni.
Baca Juga:
Hut Ke-17 Persekutuan Lanjut Usia GPI Papua, Pdt Morets Rohrohmana: "Opa Oma Harus Yakin, Tuhan Selalu Menyertai Kita"
Frans Tamaela kepala Biro Fakfak Wahananews.co bersama Yermias Refideso di depan Gedung GPI Papua Pniel Merauke (Foto: Frances / WahanaNews, 27 Oktober 2022)
Selanjutnya, mengikuti pelayanan secara pasif dimulai sejak Yermias Refideso menjadi kepala Kampung Urisa, Distrik Teluk Arguni, Kabupaten Kaimana.
Jemaat Kiratu Urisa, pernah menjadi penyelenggara Tuan Rumah bagi kegiatan Konferensi Pendeta GPI Papua.
Ada pesan dari Yermias Refideso mana kala, pemimpin GPI Papua yang dipilih untuk duduk sebagai kepemimpinan dalam lembaga GPI Papua, ingat pesan para penginjil yang telah meletakan dasar iman Kristen di Tanah Papua.
Sebagaimana saat ini GPI Papua di periode ke depan menempatkan tema "Kobarkanlah Karunia Allah Yang Ada Padamu".
"Bila kita punya karunia tapi kita tidak punya kasih, sama saja dan percuma, tutup Yermias Refideso. [hot]